Liputan6.com, Palangka Raya - Pendistribusi logistik Pemilu 2024 ke wilayah terisolir menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) salah satunya Subhan.
Ia bekerja sama dengan petugas TNI-Polri menyalurkan logistik pemilu, salah satunya menuju kelurahan terisolir di Kalimantan Tengah yaitu Kanarakan.
Baca Juga
Wilayah dengan luas 105,50 km persegi ini, berada ke dalam wilayah Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya. Untuk mencapai lokasi tersebut tidaklah mudah, satu satunya akses yang dapat ditempuh yakni melalui jalur sungai.
Advertisement
"Kali ini kami melakukan pendistribusian ke Kelurahan Kanarakan yang mana di kelurahan tersebut tidak memiliki akses darat, sehingga dalam pendistribusian ini kami menggunakan perahu," ungkap Subhan, Selasa (13/2/2024).
Perjalan Subhan menuju Kanarakan dimulai dari Pelabuhan Tangkiling dengan memakan waktu sekitar 60 menit.Ia dan rekan-rekannya harus berjuang membelah dinginnya Sungai Rungai menggunakan perahu pinjaman milik pemerintah daerah.
Untuk menghilangkan penat selama perjalanan, para petugas menghabiskan waktu untuk berbincang tentang kehidupan sambil disajikan pemandangan hutan yang asri lengkap dengan satwa orang utan.
Â
Sesampainya di Dermaga Kanarakan, Subhan harus memastikan seluruh logistik dalam keadaan aman dan tenda Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah berdiri tegak.
Subhan kemudian membawa logistik dengan penjagaan ketat aparat keamanan TNI-Polri menuju kantor kelurahan, untuk diinapkan semalam sebelum digunakan keesokan harinya pada 14 Februari 2024.
Logistik yang dibawa Subhan berupa 4 bilik suara, 5 kotak suara lengkap dengan susrat suara dengan total daftar pemilih tetap mencapai 260 orang.
"Kami akan bawa ke kantor kelurahan Kanarakan dan besok pagi diserahkan untuk dipergunakan ke TPS yang masih berada di area tersebut," tambah pria juga yang berpforesi sebagai guru di SDN Kanarakan.
Menurutnya, menjadi petugas KPPS di daerah terisolir adalah panggilan hati. Meskipun di tengah keterbatasan sumber daya manusia yang memadai.
Niatnya juga tulus, Subhan ingin warga di kampungnya juga ikut merasakan meriahnya pesta demokrasi, seperti di kota besar lainnya meskipun dihadapan dengan segala tantangan.
"Pendidikan demokrasi tidak hanya datang dari bangku sekolah, namun juga dari bilik suara. Ketika rakyat mendapat kesempatan untuk memilih dan merasakan pesta demokrasi itu sendiri," pungkas Subhan.
Â