Bupati Bandung Diminta Menyamar Jadi Pasien RSUD Majalaya, Sidak Pegawai Rumah Sakit yang Judes

Dadang Supriatna diminta diam-diam menyamar ke RS Majalaya untuk menyidak pegawai rumah sakit yang diduga tidak ramah.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 06 Mar 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2024, 09:00 WIB
Bupati Bandung, Dadang Supriatna
Bupati Bandung, Dadang Supriatna. (Liputan6.com/Dikdik Ripaldi)

Liputan6.com, Bandung - Ratusan warganet ramai-ramai angkat komentar soal sikap sejumlah pegawai rumah sakit (RS) ataupun puskesmas di Kabupaten Bandung yang dirasa judes alias tidak ramah terhadap pasien atau keluarga pasien.

Banyak komentar yang menyatakan bahwa sejumlah pegawai kesehatan di Kabupaten Bandung masih jauh dari maksimal dalam memberikan pelayanan.

Sejumlah warganet pun meminta Bupati Bandung, Dadang Supriatna, agar diam-diam menyamar jadi pasien ke rumah sakit untuk membuktikan sendiri kondisi riil di lapangan.

"Sekali-sekali nyamar Pak jadi pasien," tulis seorang warganet di kolom komentar akun @kabarmajalaya yang menayangkan ulang artikel Liputan6.com berjudul Bupati Bandung Ancam Tak Pekerjakan Pegawai Rumah Sakit yang Judes dan Pelit Senyum.

Salah satu rumah sakit yang banyak disebut-sebut di kolom komentar unggahan itu adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya atau RS Ebah.

"Coba Bapak sidak ke RS Ebah," saran seorang warganet lainnya.

Direktur RSUD Majalaya, Anang Prasetiono pun terlihat turut berkomentar. Lewat akun @anang_prasetiono120, ia berterima kasih atas saran dan masukan yang ditujukan kepada RSUD Majalaya. Ia berjanji akan berupaya memperbaiki etika dalam melayani.

"Hatur nuhun atas semua komen dan masukan, InsyaAllah sedikit demi sedikit sy (saya) sebagai direktur akan memperbaiki etika dalam melayani dan komunikasi dengan pasien beserta keluarga. 2 bulan ini saya konsen kl (kalau) melayani pasien harus baik dan beretika," tulis akun tersebut secara publik atau terbuka dalam unggahan yang sama.

 

Kata Bupati

Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengklaim tidak akan segan memberi sanksi mutasi bagi dokter, perawat, dan pegawai rumah sakit lainnya yang judes alias tidak ramah saat melayani warga di Kabupaten Bandung.

Dadang menegaskan, pegawai rumah sakit harus menjaga dan mengedepankan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Dia meminta masyarakat untuk segera melapor jika mengalami ketidaknyamanan saat di rumah sakit.

Hal itu disampaikan Dadang Supriatna saat peresmian pelayanan stroke center dan ruang rawat inap lantai 4 Gedung Alamanda RSUD Majalaya, Jalan Raya Cipaku Desa Cipaku Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung, Sabtu (2/3/2024).

"Kalau ada pelayan atau perawat, apalagi dokter rumah sakit yang menerima pasien dengan judes, laporkan saja ke saya, nanti saya pindahkan dia," kata Dadang dalam keterangannya.

Bupati Bandung pun menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk tidak merekrut petugas kesehatan yang judes dan pelit senyum.

"Pesan perekrutan petugas kesehatan di rumah sakit ini berlaku untuk seluruh rumah sakit di Kabupaten Bandung, bukan hanya kepada Kadinkes, tapi juga bagi para direksi rumah sakit harus memperhatikan hal ini," tandasnya.

Lebih parah lagi, kata dia, kalau ada pasien yang baru masuk rumah sakit sudah ditanyai dulu terkait biaya pengobatan yang harus disiapkan.

"Laporkan ke saya kalau ada petugas rumah sakit yang menanyakan dulu soal biaya pengobatan ke pasien, saya pindahkan nanti petugas rumah sakit itu," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya