Pesan Hari Raya Nyepi dari Klungkung Bali 

Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.

oleh Tim Regional diperbarui 12 Mar 2024, 08:16 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2024, 22:06 WIB
Klungkung
Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom beserta seluruh anggota DPRD Klungkung mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946.

Liputan6.com, Bali - Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom beserta seluruh anggota DPRD Klungkung mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946.

"Menjelang perayaan Nyepi tahun baru caka 1946 yang sebentar lagi akan berlangsung, tidak ada salahnya saya mewakili jajaran DPRD Klungkung memberikan ucapan Selamat Hari Raya Nyepi, semoga tahun ini membawa lebih banyak kebahagiaan dan kedaiamaian di hidup kita semua," tutur Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom.

Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari. Perayaan ini mengandung makna spiritual agar umat Hindu membersihkan raga dan jiwanya dari segala hal yang berbau duniawi.

"Seluruh umat Hindu diharapkan melaksanakan Catur Brata Panyepian, yakni amati geni (tidak menyalakan api atau cahaya), amati karya (tidak bekerja), amati lelungaan (tidak bepergian) dan amati lelangunan (tidak mencari hiburan)," papar Anak Agung Gde Anom pada Senin (11/03/2024).

Gde Anom mengajak masyarakat mengimplementasikan ajaran filsafat Hindu 'Tat Twam Asi' dengan cara bersikap peduli antarsesama. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan bangsa dapat terjaga.

"Peringatan Nyepi merupakan ajang untuk refleksi diri demi menjadi pribadi lebih baik di tahun mendatang. Melalui momentum ini, kita diajak memaknai dan meningkatkan nilai Tat Twam Asi yang dapat diartikan sebagai semangat untuk bersikap saling peduli satu sama lain sebagai sesama anak bangsa," ujar Gde Anom.

Momen merefleksikan diri yang dimaksud berkaitan dengan fenomena kubu-kubu warga yang saling berseberangan, hingga ada yang berkonflik satu sama lain karena beda pilihan politik. Setelah pemilu, sebaiknya bersatu atas nama Indonesia.

"Klungkung berhasil menjalankan pemilu dengan damai, saya berharap rekapitulasi perhitungan suaranya pun berlangsung dengan damai. Seluruh pihak bisa bersatu dan tidak berkubu kubu lagi karena berbeda pilihan politik," kata Gde Anom.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya