Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Sebagian Besar Wilayah Sulut

Dia mengungkapkan, di tanggal 25 Maret 2024, wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Sitaro berpotensi cuaca ekstrem.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 30 Mar 2024, 11:32 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2024, 11:00 WIB
Cuaca Ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem sebabkan gelombang tinggi di perairan.

Liputan6.com, Manado - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Sulut berpotensi cuaca ekstrem pada beberapa hari ke depan.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada tanggal 26-28 Maret 2024," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada Senin (25/3/2024).

Dia mengatakan sebagian besar kabupaten dan kota di Sulut berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang data disertai petir dan angin kencang.

Dia berharap, warga berhati-hati bila melakukan aktivitas saat cuaca ekstrem karena berpotensi bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.

"BMKG akan memutakhirkan data dan informasi cuaca ekstrem melalui kanal-kanal yang terverifikasi," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pada tanggal 25 Maret 2024, wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Sitaro berpotensi cuaca ekstrem.

Pada hari berikutnya, diperkirakan terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow. Juga di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Sementara pada tanggal 27 Maret 2024, wilayah-wilayah berpotensi cuaca ekstrem meliputi Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

"Untuk itu kami mengingatkan warga agar mewaspadai dampak cuaca esktrem ini," ujarnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya