5 Varian Lapek Minangkabau yang Wajib Anda Coba Saat Mudik Lebaran

Lepat atau lapek termasuk jajanan tradisional paling digemari masyarakat di Sumatera Barat.

oleh Novia Harlina diperbarui 04 Apr 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2024, 15:00 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi lepat (sumber: wikipedia)

Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memesona tetapi juga dengan kelezatan kuliner tradisionalnya.

Salah satu makanan yang menjadi ikon kuliner Minangkabau adalah lepat atau masyarakat Minangkabau lebih familiar dengan kata lapek, kue tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti ketan, gula merah, santan, dan bumbu-bumbu khas.

Lepat termasuk jajanan tradisional cukup digemari masyarakat di Sumatra Barat. Seiring waktu, banyak varian lapek yang lahir dari hasil modifikasi para pedagang.

Berikut adalah 5 varian lepat khas Minangkabau yang wajib Anda cicipi jika berkunjung ke daerah ini:

1. Lapek Sikoci

Lapek atau lepat sikoci ini khas Pariaman, terbuat dari adonan tepung ketan dicampur dengan gula merah yang cukup banyak.

Untuk isian dari lepat ini adalah kacang hijau yang sudah dihaluskan dan direbus. Adonan daei lepat sikoci dibentuk kerucut dan dibungkus menggunakan daun pisang.

2. Lapek Bugih

Lapek bugih adalah lepat yang tertua dibandingkan yang lainnya. Lepat ini merupakan varian pertama di Minangkabau.

Lapek bugih terbuat dari campuran tepung ketan hitam dan putih yang diaduk dalam santan. Sedangkan untuk isiannya menggunakan kelapa parut yang ditambah gula.

Untuk rasanya jangan diragukan. Sudah pasti gurih dan manis karena isiannya yang terbuat dari kelapa parut yang ditambah gula.

 

 

3. Lapek Nagosari

Nagosari terbuat dari tepung beras yang diaduk, lalu didinginkan dan diisi potongan pisang raja. Lepat ini sangat enak dan segar saat dikonsumsi.

Kunci dari lezatnya lepat ini terletak pada isian pisangnya. Apalagi dipadukan dengan tepung beras yang lembut. Anda wajib mencoba lepat ini apabila berkunjung ke Sumatera Barat.

4. Lapek Sagan

Dari nama lepat ini dapat diketahui kalau orang malas tidak suka hal yang rumit dalam membuatnya. Masyarakat di Minangkabau juga membenarkan filosofi dari nama lepat tersebut.

Lepat ini terbuat dari bahan yang sederhana, yaitu pisang kepok yang sudah matang. Pisang ini dikukus dan dihaluskan. Kemudian, kukus beras ketan selama 15 menit setelah direndam selama setengah jam.

Kemudian, pisang dicampurkan dengan parutan kelapa, vanili, dan gula merah. Lalu, bentuk adonan, bungkus dengan daun pisang, lalu kukus selama 30 menit. Lepat sagan siap dihidangkan.

5. Lapek Barajuik

Lepat ini terbuat dari bahan pisang batu yang dihancurkan dan dicampur tepung beras, tepung ketan, dan garam. Lalu di tengahnya atau yang disebut inti diberi parutan kelapa yang dimasak dengan air, gula merah, garam, dan tepung ketan.

Kemudian, dibungkus menggunakan daun pisang dan dirajut dengan tali rafia, lali dikukus selama 30 menit. Dinamakan lapek atau lepat barajuik lantaran diikat menggunakan tali rafia.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya