Butuh Perhatian, Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Wilayah Pegunungan

Sekda Kabupaten Kepulauan Sitaro menyatakan bahwa hingga Senin (21/4/2024), terdapat 3.582 warga pengungsi yang sudah ditangani dengan baik. Namun masih banyak yang mengungsi mandiri di pegunungan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 10 Mei 2024, 12:15 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2024, 22:06 WIB
Para pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang saat berada di Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
Para pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang saat berada di Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

Liputan6.com, Sitaro - Status Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut,  telah diturunkan sdari Level IV Awas menjadi Level III Siaga oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhitung mulai tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 Wita.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan, meskipun status Gunung Ruang telah turun menjadi level III atau ‘Siaga’, tim satgas gabungan tetap melanjutkan upaya penanganan darurat bencana.

“Disepakati bahwa bantuan untuk pemenuhan dasar masyarakat terdampak maupun pengungsian akan tetap dilakukan, terutama bagi kelompok rentan,” ujarnya.

Kesepakatan itu merupakan hasil koordinasi yang dilakukan oleh Sekdaprov Sulut bersama Kasdam XIII/Merdeka, OPD terkait, Danlanud, Polda Sulut, BNPB dan lintas Kementerian/Lembaga lainnya pada Senin (21/4/2024).

Dia memaparkan, layanan kesehatan juga tetap dilaksanakan dengan skema 'jemput bola’, mengingat adanya lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa titik.

“Titik itu baik posko yang didirikan oleh stakeholders, pengungsian mandiri di atas bukit, pengungsian di rumah kerabat termasuk yang dievakuasi ke luar Pulau Tagulandang,” ujarnya.

Sekda Kabupaten Kepulauan Sitaro menyatakan bahwa hingga Senin (21/4/2024), terdapat 3.582 warga pengungsi yang sudah ditangani dengan baik. Tantangan yang dihadapi tim satgas gabungan ini adalah bagaimana agar warga yang mengungsi secara mandiri di pegunungan, tetap dapat termonitor dan terpenuhi kebutuhan dasarnya termasuk layanan kesehatan.

“Adapun sebanyak 3.614 rumah mengalami kerusakan akibat dampak erupsi Gunung Ruang yang tersebar di 2 kelurahan dan 13 kampung,” ujarnya.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah yang telah berada di lokasi terdampak sejak 18 April 2024 mengatakan, sejauh ini upaya tim satgas gabungan dalam penanganan darurat dan penyelamatan masyarakat terdampak sudah berjalan dengan baik.

Hingga sejauh ini tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa atas bencana vulkanologi tersebut sehingga hal ini tentunya harus disyukuri.

“Kita bersyukur kondisi sudah normal kondusif. Kapal-kapal sudah beroperasi untuk evakuasi maupun pengiriman logistik. BNPB tentunya akan tetap mendukung untuk pendampingan dan pengisian gap yang belum tersentuh,” jelas Jarwansyah.

Kendati demikian Jarwansyah tetap memberikan beberapa catatan yang dapat dijadikan acuan terkait upaya penanganan darurat menuju fase pemulihan.

Pendataan masyarakat terdampak menurut Jarwansyah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

“Data-data ini yang nantinya akan menjadi dasar serta acuan pemenuhan kebutuhan termasuk ketika program rehabilitasi dan rekonstruksi dijalankan secara parallel,” papar dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya