Liputan6.com, Sitaro - Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, juga berdampak terhadap kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tagulandang. Belasan narapidana (napi), bersama pegawai Lapas Tagulandan serta sejumlah warga akhirnya dievakuasi.
“Evakuasi pegawai dan napi di Lapas Tagulandang dilakukan pada Kamis 18 April 2024 mulai pukul 10.20 Wita,” ungkap Kepala Basarnas Manado Monce Brury melalui Humas Ferry Arianto pada Kamis siang.
Dia mengatakan, pada pukul 11.43 Wita, seluruh penumpang sudah onboard . Para penumpang itu terdiri dari pegawai Lapas Tagulandang dan rombongan sebanyak 11 orang, 17 napi, dan 13 warga Tagulandang.
Advertisement
“Kapal Bimasena bergerak dari pelabuhan Ferry Minanga Tagulandang dengan tujuan Pelabuhan Likupang, Desa Munte, Kabupaten Minahasa Utara,” ujar Ferry Arianto.
Dia mengatakan, evakuasi ini dilakukan akibat erupsi Gunung Ruang yang bisa saja berdampak buruk bagi kondisi Lapas, termasuk pegawai dan para napi.
Diberitakan sebelumnya, status Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, naik menjadi Awas pada Rabu (17/4/2024). Terkait hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan untuk mengevakuasi penduduk.
"Penduduk yang berada di radius 6 km dari pusat erupsi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulut, harus segera dievakuasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari dalam jumpa pers via zoom, Kamis (18/4/2024) dini hari.
Abdul Muhari mengatakan, langkah evakuasi perlu diambil menyusul erupsi Gunung Ruang yang kian eksplosif. Warga yang berada di radius 6 kilometer dari pusat erupsi harus dievakuasi sebagai mitigasi ancaman lava, awan panas, dan batu pijar.
"Warga yang berada di bagian barat, barat daya dan barat laut Pulau Tagulandang harus dievakuasi ke wilayah timur, keluar dari radius bahaya," tuturnya.
Dia mengatakan, berdasarkan hitungan BNPB, ada sedikitnya 11.615 warga yang berada di pesisir barat Tagulandang, dalam radius 6 km.
Baca Juga