Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemprov Jabar

Pj Gubernur Jawa Barat tegaskan biaya perawatan korban kecelakaan bus di Subang ditanggung pemerintah.

oleh Arie Nugraha diperbarui 12 Mei 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2024, 19:30 WIB
bey machmudin
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengecek kondisi korban luka kecelakaan bus maut yang dirawat di RSUD Subang, Ahad (12/5/2024) dini hari. (Adpim Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa kecelakaan bus di Subang yang merenggut banyak korban jiwa.

Bey yang langsung mendatangi RSUD Subang, lokasi seluruh korban baik meninggal dunia maupun luka telah dievakuasi.

"Kami atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban meninggal dunia dan untuk korban luka semoga segera mungkin diberikan kesehatan," ujar Bey Machmudin, Ahad (12/5/2024) dini hari.

Jumlah korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus terguling di Ciater, Subang yaitu 11 orang. Terdiri dari sembilan siswa, satu guru, dan satu warga Subang.

Sementara 14 orang luka ringan, 23 luka sedang, dan 12 luka berat kini sedang dilakukan perawatan intensif di RSUD Subang.

Bus yang mengalami kecelakaan tersebut merupakan rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana, Kota Depok.

Bey memastikan semua korban luka ditangani dengan maksimal dan seluruh biayanya ditanggung oleh pemerintah. Sementara untuk korban meninggal dunia secepat mungkin bisa dibawa oleh pihak keluarga.

"Kami pastikan semua biaya korban ditanggung pemerintah. Kami inginkan penanganan yang terbaik untuk korban luka dan untuk yang meninggal kami upayakan secepat mungkin bisa dibawa oleh keluarganya," sebut Bey.

Mengenai kronologis kecelakaan, Penjabat Gubernur masih menunggu investigasi dari kepolisian. Setelah penanganan para korban, Polda Jabar langsung menerjunkan tim investigasi untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan.

"Kami masih menunggu dari pihak kepolisian detailnya seperti apa. Itu kan melibatkan tiga bus," ucap Bey.

Bey mengimbau kepada perusahaan bus agar selalu rutin memeriksa kelaikan kendaraan dan memberikan pengemudi yang dalam keadaan fit.

Ia juga minta ke pihak sekolah yang akan melakukan wisata maupun studi tur agar tidak ragu meminta bantuan polisi untuk memeriksa kendaraannya.

"Kami minta sekolah-sekolah terutama sekarang lagi musim liburan sekolah jangan ragu minta bantuan kepada pihak kepolisian memeriksa kondisi bus agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ucap Bey.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Keterangan BPBD Subang

Peristiwa kecelakaan bus wisata SMK Lingga Kencana, Depok di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 32 orang lainnya luka-luka pada Sabtu (11/5/2024) pukul 18.48 WIB.

Menurut Fungsional Muda Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang, Jawa Barat, Tommy Hidayat, sebagian korban kecelakaan dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Cagak, Subang.

"Jumlah korban yang masuk ke Puskesmas Jalan Cagak adalah luka ringan dua orang, luka sedang sembilan orang dan luka berat 17 orang. 26 orang dirujuk kembali ke rumah sakit daerah Kabupaten Subang dan yang meninggal dunia yang masuk ke Puskesmas Jalan Cagak tercatat ada sembilan orang. Lima diantaranya perempuan dan empat laki-laki," ujar Tommy dalam siaran medianya ditulis Bandung, Minggu, 12 Mei 2024.  

Tommy menjelaskan bahwa korban kecelakaan bus yang dirujuk kembali ke rumah sakit yang ada di ibu kota Kabupaten Subang rerata mengalami luka berat.

Untuk korban luka berat dirawat di tiga rumah sakit yaitu RS PTPN VII, RS Hamori, dan RSUD Subang.

Keterangan Polda Jabar

Dicuplik dari kanal Peristiwa, Liputan6, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi, Minggu (12/5/2024) dini hari menyebutkan belasan oang meninggal dunia.

"11 meninggal dunia," kata Jules.

Namun, Jules belum bisa merinci siapa saja 11 orang yang meninggal dunia atas kecelakaan tersebut.

Jules sebelumya menjelaskan kronologi kecelakaan. Awalnya, Bus Trans Putera Fajar (rombongan SMK Lingga Kencana) datang dari arah selatan menuju utara. Kendaraan diduga oleng ke kanan saat melaju dengan kondisi jalan yang menurun.

Kecelakaan lalu lintas pun tak terhindarkan. Total, ada lima kendaraan yang terlibat yaitu Bus Trans Putera Fajar, Daihatsu Feroza dan tiga unit sepeda motor.

Oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza dari arah berlawanan kemudian terguling miring ke kiri posisi ban kiri di atas dan terselusur sehingga menabrak tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan," kata dalam keterangan tertulis.

Jules mengatakan, bus tersebut terhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepat di depan Masjid As Sa’adah.

"Kasus kecelakaan masih dalam lidik," ujar dia.

Polisi Sebelumnya Menyebut 4 Korban Meninggal

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Jules A. Abast sebelumnya menyampaikan data korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang berjumlah empat orang.

"Empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian," kata Kombes Pol. Jules saat dikonfirmasi di Bandung, Sabtu (11/4/2024) seperti dilansir Antara.

Terkait dengan korban luka, kata dia, hingga malam ini terdapat belasan orang luka ringan dan beberapa lainnya mengalami luka berat.

Tujuh luka berat dan 13 luka ringan," katanya.

Dalam kejadian ini, lima kendaraan yang terlibat, yakni satu bus (rombongan SMK Lingga Kencana), tiga motor, dan satu mobil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya