Nikmatnya Saoto Bathok Mbah Katro, Kuliner Legendaris Yogyakarta

Liputan6.com, Bandung - Yogyakarta atau populer disebut Jogja merupakan kota yang menyimpan segudang pesona wisata menarik mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, hingga wisata kuliner yang kaya.

Kota ini menjadi destinasi berlibur yang populer dan menawarkan berbagai daya tarik mempesona untuk dikunjungi. Mulai dari wisata candi-candi kuno seperti Borobudur dan Prambanan yang selalu memikat wisatawan baik lokal dan mancanegara.

Kemudian kota ini juga terkenal dengan penduduknya yang ramah dan suasana kota yang nyaman. Wisatawan juga sering menikmati kota Jogja dengan santai dan menikmati momen tanpa harus terburu-buru.

Yogyakarta juga menjadi kota yang tidak boleh dilewatkan untuk menikmati kulinernya. Pasalnya, kota ini menjadi salah satu destinasi terbaik mencicipi makanan khas dan legendaris yang menggugah selera.

Misalnya, mencicipi makanan gudeg, bakpia, dan sejumlah kuliner lain yang ditawarkan di setiap sudut kotanya. Artikel ini akan membahas tentang salah satu kuliner nikmat dikenal dengan nama Saoto Bathok.

Sebagai informasi Saoto Bathok merupakan hidangan khas Yogyakarta yang terkenal karena keunikannya. Saoto Bathok merupakan sajian soto namun dihidangkan dengan menggunakan batok kelapa.

Makanan ini juga memberikan sentuhan tradisional yang khas dan menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Mulai dari daging sapi, tauge, hingga kuah bening yang kaya akan rasa.

Salah satu tempat legendaris untuk mencicipi Saoto Bathok di Yogyakarta adalah Saoto Bathok Mbah Katro. Tempat makannya menjadi destinasi yang wajib untuk dikunjungi ketika berlibur ke kota Yogyakarta.

Sebagai informasi Saoto Bathok sendiri terkenal sebagai makanan legendaris Yogyakarta yang disajikan menggunakan mangkuk yang terbuat dari tempurung kelapa. Makanan ini biasanya berisi soto daging sapi dengan rasa yang gurih dan segar.

Adapun Saoto Bathok Mbah Katro merupakan tempat makan yang legendaris dan populer di Yogyakarta. Tempatnya selalu ramai dikunjungi terutama pada waktu pagi untuk dijadikan menu sarapan.

Diketahui tempat ini sudah berdiri sejak 2015 dengan bangunan warung yang masih tradisional. Kemudian terkenal dengan ornamen bambu hingga lantainya yang langsung ke tanah.

Seperti namanya Saoto Bathok Mbah Katro menggunakan mangkuk unik yang terbuat dari batok kelapa dan piring gerabah. Kemudian tempatnya populer dengan rasa gurih dari kuah beningnya dan berisikan potongan daging sapi, tauge, bihun, hingga kubis yang nikmat.

Melansir dari Visit Jogja Saoto Bathok Mbah Katro tentu mempunyai daya tarik unik dari  cara penyajiannya. Pasalnya soto di tempat ini menggunakan bathok kelapa yang didesain dengan baik sehingga tetap aman dan tidak tumpah.

Diketahui bathoknya diberikan penyangga kayu dan juga bawahan piring yang terbuat dari tanah liat. Kemudian tempat makan ini juga menyajikan piring kecil unik terbuat dari tanah liat.

Tempatnya juga ramai dikunjungi pembeli tidak hanya karena keunikannya tetapi juga kelezatan makanannya. Biasanya satu porsi soto di tempat ini berisi potongan daging sapi, tauge, hingga taburan seledri dan bawang merah yang nikmat.

Kemudian kuah beningnya terkenal gurih dan segar dan cocok disantap bersama dengan nasi hangat. Melalui daya tarik tersebut menjadikan tempatnya tidak hanya menawarkan keunikan tetapi juga cita rasa yang nikmat.

Melansir dari ulasan Google tempatnya bahkan berhasil meraih rating 4.5 dari total 13.531 pengguna.

Saoto Bathok Mbah Katro berlokasi di Sambisari, Purwomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat ini memiliki jam buka setiap hari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.

Jika wisatawan datang dari kawasan Malioboro tempat makan ini berjarak sekitar 12,2 km atau 27 menit perjalanan. Sementara dari Stasiun Tugu Yogyakarta berjarak sekitar 15,4 km atau 30 menit perjalanan.

Selain itu tempat makan ini juga berlokasi tidak jauh dari wisata bersejarah Candi Sambisari. Lokasinya hanya berjarak sekitar 500 meter atau 2 menit menggunakan kendaraan atau juga bisa berjalan kaki sekitar 300 meter atau 5 menit berjalan.

Tempat makan ini juga berlokasi di kawasan yang cukup ramai dan tidak jauh dari tempat-tempat penginapan di Yogyakarta.