Hasil Autopsi Wanita Korban Pembunuhan Pria ODGJ yang Mengamuk di Sukabumi

Polisi melakukan autopsi pada jasad ibu rumah tangga yang ditemukan tewas dianiaya pria mengamuk, diduga alami gangguan jiwa.

oleh Fira Syahrin diperbarui 29 Agu 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 08:00 WIB
Korban pembunuhan pria ngamuk di Sukabumi, saat dibawa ke RSUD Bunut untuk autopsi (Liputan6.com/Istimewa).
Korban pembunuhan pria ngamuk di Sukabumi, saat dibawa ke RSUD Bunut untuk autopsi (Liputan6.com/Istimewa).

Liputan6.com, Sukabumi Nasib nahas dialami seorang ibu rumah tangga (IRT), Nuraeni (28) yang kehilangan nyawa setelah diserang menggunakan garok atau garpu cangkul oleh pelaku inisial T (24).

Insiden itu terjadi di Desa Banar Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (24/8/2024) lalu. Korban tiba-tiba diserang oleh pelaku, dalam perjalanan sepulang dari ladang. Kondisi wajah korban nyaris hancur penuh luka akibat kejadian tersebut.

Dalam kasus pembunuhan itu, dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, dr Nurul Aida Fathya mengatakan, dari hasil autopsi pemeriksaan luar ditemukan beberapa luka dan memar di bagian wajah dan kepala, terutama pada bagian alat gerak atas.

“Kemudian pagi ini Minggu (25/8) kita otopsi dan dari pemeriksaan dalam ditemukan ada beberapa patah tulang terutama di daerah wajah kemudian di daerah lengan bawah juga ada patah kemudian ada pendarahan juga di daerah otak karena sebagian besar traumanya itu ada di daerah kepala,” ujar dr Aida dalam keterangannya, Senin (26/8/2024).

Dari ciri luka yang ditemukan pada tubuh korban, dia menilai luka itu diakibatkan kekerasan tumpul. Luka yang dialami korban tak ada yang mengarah pada kekerasan benda tajam. Kondisi itu yang menyebabkan kematian pada korban. 

“(Jumlah luka?) Banyak sekali ada yang cukup besar ukurannya dan ada juga yang kecil-kecil, tapi sebagian besar adalah luka terbuka, itu semua terpusat di daerah wajah dan kepala,” jelasnya.

Kedalaman luka yang dialami korban juga menimbulkan patah tulang pada area wajah. Proses autopsi berlangsung selama kurang lebih tiga jam. 

“Nggak ada sampel yang dibawa karena hasilnya sudah cukup jelas. (Penyebab kematian?) Iya kekerasan tumpulnya mengakibatkan adanya pendarahan di wajah,” ungkapnya.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku

Anggota Polsek Lengkong Resor Sukabumi saat mengamankan pelaku pembunuhan terhadap ibu rumah tangga (Liputan6.com/Istimewa).
Anggota Polsek Lengkong Resor Sukabumi saat mengamankan pelaku pembunuhan terhadap ibu rumah tangga (Liputan6.com/Istimewa).

Satreskrim Polres Sukabumi hingga kini masih menyelidiki kasus pembunuhan yang menewaskan ibu rumah tangga berusia 28 itu. Polisi masih melakukan observasi terkait kondisi kejiwaan pelaku inisial T (24) tersebut.

"Kemarin pelaku dengan inisial T dibawa ke RSUD Syamsudin SH untuk dilakukan observasi masalah kejiwaan. Sejauh ini penyelidikan masih berjalan, bukti-bukti ada, saksinya juga semua ada," ujar Kasat Reskrim AKP Ali Jupri, dalam keterangannya Selasa (27/8/2024).

Ditanya soal pelaku yang diduga orang dengan gangguan jiwa (Odgj), lanjut dia, polisi masih memerlukan validasi kondisi kejiwaan pelaku. Karena kondisi kejiwaan pelaku hanya bisa diberikan oleh pihak medis.

"Kemarin sempat kita mintai keterangan tapi dia memilih diam, walaupun sebenarnya dia menjawab atau tidak menjawab itu hak dia," terang dia.

Sebelumnya, Kepala Desa Tegallega, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Fuad Abdul Latif mengungkapkan, pelaku pernah membakar rumahnya sendiri pada tahun lalu.

"Terduga pelaku memang aslinya warga Desa Tegallega. Waktu November 2023, dia juga mengamuk dan membakar rumahnya sendiri sehingga dibawa ke RS Marzoeki Mahdi Bogor," singkat Fuad.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya