Liputan6.com, Yogyakarta - Kerupuk menjadi salah satu pelengkap di setiap acara makan masyarakat Indonesia. Kebiasaan ini membuat masyarakat banyak berkreasi hingga menghasilkan beberapa jenis kerupuk terpopuler di Indonesia.
Kedudukan kerupuk di acara makan masyarakat Indonesia bisa dikatakan sejajar dengan sambal. Teksturnya yang renyah dengan rasa gurih membuat kerupuk cocok dipadukan dengan berbagai jenis masakan tradisional.
Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut sembilan jenis kerupuk terpopuler di Indonesia:
Advertisement
Baca Juga
1. Kerupuk amplang
Kerupuk amplang adalah jenis kerupuk yang banyak ditemukan di Samarinda, Kalimantan Timur. Kerupuk ini terbuat dari ikan tenggiri.
Kerupuk amplang memiliki tekstur padat. Kerupuk jenis ini biasanya berbentuk bulat kecil dengan warna cokelat muda.
2. Kerupuk blek
Kerupuk blek juga kerap disebut dengan berbagai nama, mulai dari kerupuk putih mawar, kerupuk uyel, hingga kerupuk terung. Kerupuk ini kerap hadir di perlombaan saat momen 17 Agustus sebagai pelengkap lomba makan kerupuk.
Adapun penyebutan kerupuk blek diberikan karena kerupuk ini biasanya disimpan dalam wadah kaleng seng yang disebut blek. Kerupuk blek sangat cocok menjadi pendamping makanan apa saja.
Emping
3. Emping
Emping merupakan sejenis kerupuk Indonesia yang identik dengan rasa gurih dan agak pahit. Emping kerap menjadi pelengkap soto betawi, bubur ayam, rawon, hingga nasi goreng.
Berbeda dengan jenis kerupuk lain, emping menggunakan biji melinjo sebagai bahan utama. Proses pembuatannya dimulai dengan memipihkan melinjo, kemudian digoreng.
4. Kerupuk gendar
Satu lagi jenis kerupuk populer Indonesia yang menjadi favorit banyak kalangan, yakni kerupuk gendar atau kerupuk karak. Kerupuk yang banyak ditemukan di Jawa Tengah ini terbuat dari adonan nasi dengan tambahan bumbu rempah.
Kerupuk gendar memiliki tekstur padat dan renyah. Selain sebagai pelengkap makanan utama, kerupuk gendar juga kerap menjadi camilan saat santai.
5. Kerupuk kemplang
Hampir mirip kerupuk amplang, kerupuk kemplang juga terbuat dari ikan tenggiri. Kerupuk yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan, ini identik dengan aroma ikan yang menggugah selera.
Kerupuk kemplang biasanya disantap sebagai pendamping pempek. Kerupuk ini biasanya juga dijadikan camilan dengan dicocol ke sambal terasi khas Bangka.
Advertisement
Kerupuk Kulit
6. Kerupuk kulit
Gurih dan renyah, itulah rasa yang ditawarkan kerupuk kulit. Kerupuk kulit atau kerupuk rambak merupakan jenis kerupuk yang terbuat dari kulit sapi maupun kerbau. Selain rasanya, kerupuk kulit juga banyak disukai karena ukurannya yang besar dan mengembang seperti bantal.
Uniknya, kerupuk kulit memiliki lapisan yang tipis, tekstur renyah, dan lumer di mulut. Selain disantap langsung, kerupuk kulit juga kerap diolah menjadi berbagai macam makanan Indonesia, salah satunya krecek.
7. Kerupuk melarat
Kerupuk melarat merupakan kerupuk yang tidak digoreng dengan minyak, melainkan disangrai menggunakan pasir panas. Cara tersebut menjadi cikal bakal nama melarat yang dalam bahasa Jawa berarti miskin.
Penggunaan pasir dilatarbelakangi karena harga minyak goreng yang mahal. Adapun jenis pasir yang digunakan untuk menyangrai kerupuk tergolong aman dan bersih.
8. Kerupuk mi
Kerupuk mi tidak terbuat dari olahan mi secara langsung. Penamaan tersebut diberikan karena kerupuk ini berbentuk keriting dengan berwarna kuning layaknya mi telur. Kerupuk mie biasanya menjadi pelengkap asinan bogor dan asinan betawi.
9. Kerupuk udang
Sesuai namanya, kerupuk udang terbuat dari udang kecil yang ditumbuk halus. Kerupuk tradisional dari Sidoarjo, Jawa Timur, ini berukuran lebar, tipis, dan berwarna agak merah muda.
Kerupuk ini menjadi pelengkap favorit di setiap rumah makan, termasuk di bungkusan hajatan masyarakat setempat. Salah satu kerupuk terpopuler di Indonesia ini memang cocok dinikmati bersama berbagai macam makanan khas Indonesia, mulai dari rawon, nasi goreng, hingga lontong opor.
Penulis: Resla