Ini Upaya Sekolah Vokasi UGM Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem di Kulon Progo

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dalam dua tahun terakhir melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Kulon Progo, meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga sekaligus berupaya menurunkan jumlah angka kemiskinan ekstrem.

oleh Yanuar H diperbarui 13 Nov 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 21:00 WIB
FOTO: Pemerintah Targetkan Pengentasan Kemiskinan di 2022
Warga melakukan aktivitas di daerah kumuh kawasan Jakarta, Kamis (13/1/2022). Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, dari 147 kabupaten/kota wilayah pesisir ada 1,3 juta masyarakat miskin ekstrem yang jadi target pengentasan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada melakukan berbagai upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kulon Progo dengan program-program. Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Wiryanta, mengatakan pihaknya sudah berupaya menurunkan kemiskinan ekstrem di Kulon Progo selama dua tahun terakhir.

“Kami melakukan pengabdian di 11 kelurahan di Kulon Progo yang teridentifikasi sebagai daerah dengan dengan kemiskinan ekstrem,” kata Wiryanta dalam Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian kepada Masyarakat (SNH2PM) 2024 dan Expo Pengabdian yang bertajuk “Inovasi untuk Pengurangan Angka Kemiskinan dan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah”, Sabtu 9 November 2024.

Wiryanta menyatakan langkah konkret yang dilakukan SV UGM dengan berbagai program seperti pelatihan teknologi informasi, pelatihan pariwisata, bantuan mesin produksi untuk masyarakat, pengembngan ekonomi kerakyatan, dan pengolahan sampah. Melaksanakan program-program di 11 kelurahan itu, setidaknya sudah keluar dana sebesar Rp 1 miliar. “Total ada Rp1.010.000.000 yang sudah dikeluarkan dan sebanyak 75% pengabdian yang dilakukan SV UGM tahun ini terletak di Kulon Progo,” ujar Wiryanta.

Dekan Sekolah Vokasi, UGM, Agus Maryono, mengatakan upaya pihak akademisi turun ke lapangan menyelesaikan masalah bangsa kemiskinan ekstrem melalui program pengabdian. Program-program inilah yang menjadi bukti nyata solusi masalah sosial dan ekonomi masyarakat Kulon Progo. “Misalnya, kami membantu masyarakat dalam membuat penyerapan air hujan sederhana untuk mengatasi kekeringan,” ujarnya.

Tidak berhenti di sana, SV UGM juga membantu masyarakat berinovasi produk UMKM dan manajemen usaha yang dikuatkan pada anak muda. Menurutnya, program-program yang sudah dilaksanakan oleh SV UGM sesuai dengan program yang dicanangkan oleh pemerintahan baru seperti swasembada pangan, penyediaan air bersih, pengentasan kemiskinan, dan pelayanan edukasi dan kesehatan.

Triyono Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo mengapresiasi SV UGM dalam kontribusi nyata kemajuan Kulon Progo. Menurutnya kontribusi ini dapat memotivasi pemerintah dalam menyambut perhatian dari SV dengan melanjutkan teknologi yang dikembangkan dan membantu masyarakat.

Pihaknya juga mengapresiasi Gedung Field Research Center (FRC) UGM yang dapat menggerakkan roda perekonomian dengan kehadiran mahasiswa UGM di Kulon Progo. Di sesi seminar, Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan angka kemiskinan di DIY yang terus mengalami tren penurunan setiap tahunnya. “Data menunjukkan kinerja yang sangat baik dari pemerintah yang dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 2,63% pada tahun 2021 menjadi 0,85% di tahun 2024,” sebut Made.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya