Liputan6.com, Solo - Kota Solo memiliki sejumlah kampung tematik dengan keunikan masing-masing. Salah satu kampung tematik yang menarik untuk dikunjungi adalah Kampung Sayur.
Keberadaan kampung tematik bertujuan untuk menarik kunjungan wisatawan. Selain itu, kampung tematik juga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Begitu juga yang terjadi di Kampung Sayur yang berlokasi di Ngemplak Sutan Mojosongo, Solo. Masyarakat di kampung ini menanam berbagai macam sayuran di dekat rumah mereka.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari surakarta.go.id, awalnya tak banyak orang yang mengetahui keberadaan Kampung Sayur. Hingga pada 2013, muncul gerakan pemberdayaan masyarakat yang akhirnya membuat kampung ini bisa dikenal masyarakat luas.
Sejak 2013, masyarakat di kampung Ngemplak Sutan bekerjasama dengan Rumah Zakat dan Cita Sehat dengan membuat program Kebun Gizi. Outputnya adalah produk pemberdayaan kesehatan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat mandiri.
Hal ini pun bermanfaat dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Manfaat lainnya yang didapatkan masyarakat adalah meningkatkan nilai ekonomi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
Â
Tiap Warga Menanam
Tak terbatas usia, setiap harinya warga Kampung Sayur sibuk dengan aktivitas baru, yaitu menanam bermacam-macam sayuran di berbagai lingkungan rumah, mulai dari anak-anak sampai lansia. Umumnya, mereka menanam sayur di tanah kosong maupun halaman rumah.
Prinsipnya, tidak dibiarkan ada lahan yang luput dari polybag berisi tanaman. Kebiasaan ini pun membuat suasana kampung menjadi sejuk dan asri.
Hingga saat ini, Kampung Sayur masih menjadi tujuan utama agrowisata di Solo. Adapun sayuran yang ditanam masyarakat setempat merupakan sayur organik, mulai dari tomat, seledri, kembang kol, cabai, selada, mentimun, terong, bayam, daun bawang, kangkung, dan masih banyak lagi.
Â
Penulis: Resla
Advertisement