Ratapan Warga Bandar Lampung usai Banjir Surut

Banjir yang merendam ratusan rumah ini meninggalkan tumpukan lumpur dan sampah, menyisakan pekerjaan berat bagi warga untuk membersihkan lingkungan mereka

oleh Ardi Munthe Diperbarui 19 Jan 2025, 05:30 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 05:30 WIB
Banjir bandang di Kota Bandar Lampung berangsur surut, sejumlah warga membersihkan sisa lumpur di rumahnya. Foto : (Liputan6.com/Ardi).
Banjir bandang di Kota Bandar Lampung berangsur surut, sejumlah warga membersihkan sisa lumpur di rumahnya. Foto : (Liputan6.com/Ardi).... Selengkapnya

Liputan6.com, Lampung - Setelah hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Jumat (17/1/2025) sore, banjir yang melanda sejumlah wilayah mulai surut pada Sabtu (18/1/2025) pagi.

Namun, banjir yang merendam ratusan rumah ini meninggalkan tumpukan lumpur dan sampah, menyisakan pekerjaan berat bagi warga untuk membersihkan lingkungan mereka.

"Mulai surut tadi subuh. Sekarang kami fokus membersihkan lumpur yang masuk sampai ke dalam rumah," kata Endra (48), warga Kuripan, Teluk Betung Selatan, yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Way Belau.

Endra menceritakan, banjir yang datang dengan cepat pada Jumat sore menyebabkan warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka.

"Air meluap sekitar pukul 17.00 WIB, hanya dua jam setelah hujan deras mulai turun. Karena air datang begitu cepat, kami tidak sempat mengamankan perabotan dan barang elektronik. Semuanya terendam, banyak yang rusak," terangnya.

Luapan air dari drainase dan Sungai Way Belau menggenangi rumah warga, merusak perabotan hingga barang dagangan milik Endra.

"Warung saya juga kena. Barang-barang dagangan ikut hanyut terbawa arus," ucapnya.

Menurut Endra, banjir kali ini merupakan yang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Setiap tahun memang ada banjir saat musim hujan, tapi tidak separah ini. Banjir semalam jauh lebih hebat dampaknya," ungkapnya.

Narti, warga lain yang terdampak banjir, juga mengeluhkan kondisi serupa. Rumahnya masih penuh dengan lumpur, sementara perabotan seperti kasur tak lagi bisa digunakan.

Ia berharap pemerintah segera mengerahkan petugas kebersihan dan armada pengangkut sampah untuk membantu membersihkan lingkungan.

"Kami sudah kelelahan. Tenaga habis untuk bersih-bersih, pikiran juga lelah. Kami butuh bantuan petugas untuk mengangkut lumpur dan sampah," pungkasnya.

Warga berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan, termasuk penyediaan alat berat dan kendaraan pengangkut sampah, agar lingkungan bisa segera pulih setelah bencana banjir ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya