Liputan6.com, Dompu - Banjir menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) usai hujan lebat tak henti-henti. Sedikitnya 112 hektare lahan pertanian direndam banjir.
Catatan dinas Pertanian dan Perkebunan menyebutkan, lahan pertanian yang direndam merupakan areal persawahan yang ditanami padi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Syahrul Ramadhan mengatakan, rata-rata umur padi yang rusak tergenang air antara 3 sampai 30 hari.
Advertisement
Baca Juga
Katanya, bancana dan kerugian yang dialami oleh petani sudah dilaporkan ke Kementerian Pertanian. "Kami sudah membuat laporan ke Kementerian Pertanian," ujarnya, Selasa (21/01).
Banjir yang terjadi Senin siang sampai sore hari itu juga merendam jagung siap panen di Desa Lepadi, Kecamatan Pajo.
Diketahui, luapan air sampai menjebol tujuh titik tanggul sungai, mengakibatkan pemukiman warga dan bangunan sekolah menjadi sasaran terjangan banjir.
Hingga saat ini, hujan masih mengguyur Kabupaten Dompu, dengan intensitas cukup tinggi dan deras.
Kondisi air di daerah aliran sungai masih menjadi ancaman. Warga, terutama yang tinggal di bantaran kali siap siaga dan tiada hari tanpa membersihkan rumah dan perabotan.