Liputan6.com, Manado - Di usia yang ke-25 tahun, Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado berhasil mengukuhkan satu guru besar atas nama Prof Dr Jozef Richard Raco MSc.
Proses pengukuhan guru besar ini dilakukan dalam Sidang Senat Terbuka Unika De La Salle Manado yang digelar pada, Kamis (23/1/2025), di aula Nyiur Melambai, Kota Manado, Sulut.
Diawali dengan pembacaan dan penyerahan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi oleh perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI), selanjutnya pengukuhan guru besar dengan penyematan atribut guru besar oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XVI Munawir S Razak SIP MA didampingi Rektor Unika Dela Salle Manado Prof Dr Yohanis Ohoitimur MSC.
Advertisement
Baca Juga
Rektor Unika De La Salle dalam sambutannya menyampaikan, bersyukur pada Tuhan atas anugerah-Nya. Persis pada tahun ke-25 berdirinya Unika De La Salle Manado, lahir seorang guru besar tetap.
“Atas nama seluruh civitas akademika Unika De La Salle Manado, sebagai rektor saya ucapkan selamat dan rasa bangga kami atas capaian jabatan fungsional akademik tertinggi,” papar Pastor Yong, sapaan akrab Rektor Unika Dela Salle Manado.
Sukacita itu kian lengkap karena Prof Dr Jozef Richard Raco MSc merayakan ulang tahun ke -63.
Pastor Yong berpesan, kesehatan sudah perlu lebih dijaga agar tugas sebagai guru besar dijalankan dengan sebaik-baiknya. Tugas pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, agar kontribusi dan dampak bagi masyarakat.
“Saya titip Prof Recky (sapaan akrab Prof Raco) pada istri tercintanya untuk menjaga kesehatan, makan minum supaya bisa melangkah dan berjalan ke kampus,” tutur Pastor Yong.
Rektor Unika De La Salle Manado memaparkan, tahun 2017 ketika saat dirinya kembali menjadi rektor, dia mencanangkan program bahwa tahun 2025 saat 25 tahun Unika merayakan pesta perak berdirinya, sudah harus memiliki guru besar. Makanya dosen-dosen harus mengambil studi doktoral, dan jabatan fungsional dosen harus ditingkatkan.
“Ada biro khusus, Biro Administrasi Akademik Dosen dibuka dengan tujuan memberikan asistensi bagi para dosen untuk administrasi dosen seperti jabatan fungsional dan sertifikasi dosen,” tutur Pastor Yong sambil menambahkan, hasilnya dosen S3 bertambah secara signifikan.
Pastor Yong mengatakan, selain istri dan keluarga Prof Recky, dirinya adalah orang yang paling berbahagia saat prosesi pengukuhan guru besar tersebut. Betapa tidak, sejak 2010 Pastor Yong adalah guru besar satu-satunya dari Perguruan Tinggi Swasta di Sulut, yakni dari Sekolah Tinggi Filsafat – Seminari Pineleng (STF-SP).
“Saya kesepian, karena hanya sendiri. Tidak ada guru besar yang lain,” tuturnya.
Kabar baik itu datang di September 2024, Dr Josef Richard Recky MSc diangkat sebagai guru besar kedua setelah Pastor Yong.
“Dan yang sangat membahagiakan adalah Prof Recky dan saya dari almamater yang sama yakni Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng,” ujarnya.
Meski demikian, Pastor Yong mengatakan, Profesor Recky dan dia akan bertukar home base. Karena walau dirinya adalah Rektor Unika De La Salle, sesungguhnya dan tidak pernah berubah Seminari Pineleng adalah home base-nya.
“Setelah Unika De La Salle ada guru besar, maka guru besar yang sudah lanjut usia ini akan kembali ke Seminari Pineleng,” tutur Pastor Yong.
Rektor Unika De La Salle Manado mengatakan, generasi guru besar akan terus lahir di kampus tersebut. Generasi ketiga, keempat dan seterusnya akan berkembang.
Baca Juga
“Saat ini ada 3 profesor dari perguruan tinggi swasta yang lain di Sulut, sehingga totalnya di Sulut ada 5 profesor,” ujarnya.
Prof Recky mengatakan, pengukuhan dirinya sebagai guru besar adalah awal untuk mendorong dosen yang lain supaya bisa membuat kegiatan akademik seperti pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dan bisa mencapai guru besar.
“Tapi guru besar bukan tujuan akhir. Tujuan akhir yaitu dengan kepakaran seseorang bisa memberi kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah,” ujarnya.
Prof Recky mengatakan, apa yang disebut sebagai kebaikan umum itu bisa ditingkatkan dengan kehadiran para ilmuan dan guru besar.
“Seperti yang disampaikan LLDIKTI, bagaimana memberi kontribusinya dari karya ilmiahnya bagi kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Bagi rekan-rekan dosen, dia berpesan, dosen sudah dipilih sebagai profesi yang ditekuni. Dengan demikian harus mengusahakan profesi itu sampai pada tingkat yang paling tinggi yaitu guru besar.
Simak Video Pilihan Ini:
Pemaknaan Manajemen Strategi dengan Spiritualitas
Usai dikukuhkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI Munawir S Razak SIP MA, dan Rektor Unika De La Salle Manado Prof Dr Yohanis Ohoitimur MSC, Prof Jozef Richard Raco menyampaikan pidato pengukuhan guru besar dengan judul Pemaknaan Manajemen Strategi dengan Spiritualitas.
“Manajemen strategi adalah bidang studi yang berkembang sangat cepat, selalu dibahas dalam ilmu manajemen, bisnis, organisasi dan ilmu-ilmu sosial lain,” papar guru besar kelahiran Manado 23 Januari 1962 ini.
Manajemen strategi menggabungkan tiga unsur penting yaitu formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Kedudukan para pimpinan puncak atau top manajer adalah sangat penting karena menentukan proses perencanaan, perumusan strategi, pelaksanaan dan juga evaluasi atas program yang telah dilaksanakan.
“Manajemen strategi bertujuan menjamin terpenuhinya harapan pemegang saham dan tercapainya sasaran yang sudah ditetapkan oleh manajemen,” ujar penyandang gelar doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta tahun 2010 ini.
Pria yang memperoleh gelar Magister of Economics dari Asian Social Institute Manila tahun 1999 ini memaparkan, manajemen strategi terus bertumbuh baikd ari segi teori, tools, dan metodologi. Aliran itu antara lain, aliran klasik yang sering dikenal dengan analisa SWOT (strength, weaknesses, opportunities and threats. Selanjutnya ada aliran lingkungan, aliran persaingan, dan aliran kontemporer.
“Bagaimana hubungan antara manajemen strategi dan spiritualitas? Spiritualitas, dalam penelitian empiris mendapat arti meaning making, purpose, vocation,” tutur peraih gelar Master of Business dari University of East Anglia, Inggris tahun 2002.
Manajemen strategi harus membantu koorporasi, organisasi dan institusi memberikan dan membangkitkan makna bagi lingkungan dan para pelaku di dalamnya. Manajemen strategi meningkatkan nilai positif institusi, koorporasi, dan organisasi bagi dunia sekitarnya. Hal ini bukan kewajiban, tetapi lebih sebagai panggilan.
“Penekanan pada pentingnya spiritualitas dalam organisasi, koorporasi dan institusi menunjukan terjadinya suatu transisi dari paradigma modern ke paradigma spiritual,” tutur akademisi yang pernah mengajar di sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Presiden Cikarang, Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, dan Gandhi Graduate School Jakarta ini.
Paradigma spiritual mengutamakan prinsip spiritual serta pemaknaan, sedangkan paradigma modern menekankan pada nilai-nilai logis mekanistik dan penilaian ilmiah. Paradigm spiritualitas memperhatikan pemenuhan kehidupan batiniah karyawan dan memperkaya pemaknaan dalam setiap karya di lingkungan kerjanya.
“Nilai-nilai spiritualitas karyawan yang diterapkan dalam dunia kerjanya antara lain integritas, kejujuran, akuntabilitas, kualitas kerja, kerja sama, pelayanan, loyalitas, adil. Manajemen strategi harus mulai memperhatikan hal-hal ini,” papar Jozef Richard Raco yang menyelesaikan studi Strata 1 di Sekolah Tinggi Filsafat, Seminari Pileneng, Kabupaten Minahasa, Sulut ini.
Dia mengatakan, spiritualitas membantu koorporasi, organisasi, dan institusi meningkatkan keuntungan, mengurangi absensi karyawan, meningkatkan moral kerja, mengurangi stress. Faktor penting lain dari spiritualitas adalah kontrol diri.
“Spiritualitas membantu koorporasi, organiasi, dan institusi untuk tidak mencari dan memenuhi keinginan diri tanpa batas. Selalu harus ada nilai yang dikedepankan,” tutur Prof Raco.
Menurutnya, spiritualitas memberikan jiwa dan roh kepada manajemen strategi. Jiwa dan roh memungkinkan strategi manajemen dijalankan secara manusiawi dan suistainabel.
Spiritualitas dalam manajemen strategi belum banyak dikaji secara ilmiah. Spiritualitas, untuk sebagian ilmuwan, dianggap wilayah personal. Banyak peneliti masih melihat spiritualitas sebagai ranah pribadi, personal dan individual. Spiritualitas dikurung dan dibatasi ruang lingkupnya di lingkaran teologi, dan dikunci sebagai ranah privasi.
“Spiritualitas dalam manajemen strategi sangat menarik untuk terus dibahas, dan membuka peluang bagi ilmuwan untuk mendalaminya,” tuturnya mengakhiri orasi ilmiah.
Proses pengukuhan guru besar ini dihadiri Uskup Manado yang diwakili Vikjen Pastor Wil Tome Pr, pihak Yayasan De La Salle Manado, civitas akademika Unika De La Salle Manado, keluarga Prof Recky, serta tamu undangan lainnya.
Advertisement