5 Penyanyi Indonesia yang Memiliki Label Rekaman Sendiri

Berikut lima penyanyi di Indonesia yang memiliki label rekaman sendiri

oleh Switzy Sabandar diperbarui 08 Feb 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2025, 17:00 WIB
6 Tampilan Berwastra Isyana Sarasvati yang Jadi Pengisi Suara Theme Song Pokemon Horizon, Konsisten dengan Graphic Liner Merah
Penampilan feminin Isyana ditutup dengan rok hitam panjang dan platform heels berwarna merah mencolok [@isyanasarasvati]... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Lewat label independen, musisi tak hanya menciptakan karya yang lebih personal, tetapi juga membuka pintu bagi kolaborasi unik dan pengorbitan bakat baru. Di Asia, boyband BTS dan HYBE (sebelumnya Big Hit Entertainment) membuktikan bagaimana label rekaman yang dimulai dari nol bisa tumbuh menjadi raksasa hiburan.

Meski menjanjikan otonomi, mendirikan label rekaman bukan tanpa rintangan. Mulai dari persaingan dengan major label, tantangan distribusi, hingga tekanan finansial. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima penyanyi Indonesia yang memiliki label rekaman sendiri:

1. Isyana Sarasvati

Isyana Sarasvati, salah satu musisi terkemuka Indonesia, mengambil langkah berani dengan mendirikan Redrose Records pada Oktober 2020. Label rekaman ini lahir dari visinya untuk menciptakan ruang yang membebaskan musisi dalam berkreasi tanpa batasan.

Melalui Redrose Records, Isyana sebagai seorang visioner yang memahami pentingnya kebebasan berkarya dalam industri musik. Album my mystery yang dirilis di bawah label ini menjadi bukti nyata bagaimana Isyana mengeksplorasi berbagai genre musik, dari klasik hingga metal, tanpa terikat ekspektasi pasar.

2. Tulus

Tulus, penyanyi dan penulis lagu yang dikenal dengan gaya musik pop yang khas, mengambil langkah berani dengan mendirikan Tulus Company pada 28 September 2011. Keputusan ini lahir setelah ia mengalami serangkaian penolakan dari berbagai label rekaman besar. Kesuksesan album-albumnya seperti Gajah, Monokrom, dan Manusia, masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.

3. Yura Yunita

Yura Yunita mendirikan label independen Ayura pada tahun 2018 setelah memutuskan untuk hengkang dari Musik Bagus. Peresmian label ini ditandai dengan perilisan single Harus Bahagia yang menjadi tonggak awal perjalanan Ayura sebagai rumah baru bagi karya-karyanya.

Melalui label ini, Yura berhasil merilis dua album. Pertama album Merakit (2018) dan kedua album Tutur Batin (2021).

 

Vidi Aldiano

4. Vidi Aldiano

Vidi Aldiano mendirikan VA Records pada tahun 2014 setelah menyelesaikan studi S2 di bidang Manajemen Inovasi dan Kewirausahaan. Pendirian label yang namanya diambil dari singkatan nama panggungnya ini dilatarbelakangi oleh pengalaman pahitnya ditolak berbagai label musik.

VA Records memulai perjalanannya dengan merilis single perdana Vidi berjudul Membiasakan Cinta pada 1 Desember 2014. Melalui labelnya sendiri, Vidi kemudian merilis dua album studio yakni album Pesona yang dirilis pada 24 Agustus 2016 dan album Senandika.

5. Rizky Febian

Rizky Febian mendirikan RFAS Music pada tahun 2020, berkolaborasi dengan manajer setianya, Rahul Tamara Putra. Pendirian label ini dipicu oleh beberapa tujuan.

Pertama, keinginan Rizky untuk mengeksplorasi diri dan menginspirasi anak muda. Kedua, hasratnya untuk memperdalam pengetahuan tentang produksi dan manajemen musik.

Rahul Tamara Putra, yang telah menjadi manajer Rizky selama tiga tahun sebelumnya, mengambil peran sebagai CEO dan Business Manager RFAS Music. Kesuksesan label ini terbukti melalui berbagai pencapaian, termasuk penghargaan bergengsi seperti Anugerah Musik Indonesia dan Indonesian Music Award, serta keberhasilan mereka dalam merilis single dan album baru Rizky Febian.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya