Cara Efektif Menanam Bawang Merah di Rumah

Liputan6.com, Yogyakarta - Menanam bawang merah dari biji hingga panen merupakan kegiatan berkebun yang tidak hanya mengasyikkan tetapi juga memberikan manfaat bagi kebutuhan dapur sehari-hari. Proses penanaman yang relatif sederhana membuat siapa pun dapat mencoba membudidayakan tanaman ini di pekarangan rumah.

Bawang merah terkenal sebagai bumbu dasar yang hampir selalu hadir dalam setiap masakan Indonesia. Kemampuannya untuk memberikan cita rasa gurih dan aroma yang khas menjadikannya bahan yang tidak tergantikan di dapur.

Dengan menanam sendiri, kita tidak hanya mendapatkan bawang merah segar berkualitas tinggi, tetapi juga dapat memastikan bahwa bahan yang kita konsumsi bebas dari pestisida berlebihan dan bahan kimia berbahaya. Mengutip dari berbagai sumber, berikut langkah-langkah menanam bawang merah:

1. Waktu yang Tepat untuk Menanam

Pertama, lakukan sekitar 8-10 minggu sebelum musim hujan atau cuaca hangat tiba. Hal ini akan memberikan bibit waktu yang cukup untuk tumbuh sebelum dipindahkan ke tanah terbuka.

Bawang merah tumbuh dengan baik di tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Pastikan tanah tidak terlalu asam atau basa. Bawang merah membutuhkan suhu yang hangat untuk tumbuh dengan baik. Suhu ideal untuk pertumbuhan bawang merah adalah antara 25-32 derajat Celcius.

2. Persiapkan Media Tanam

Media tanam yang ideal untuk bawang merah memiliki beberapa karakteristik yang mendukung pertumbuhan. Pertama, media tanam harus gembur.

Kegemburan ini penting karena memungkinkan akar bawang merah untuk menembus tanah dengan mudah dan menyebar secara luas. Dengan akar yang dapat berkembang tanpa hambatan, tanaman bawang merah dapat lebih efektif menyerap nutrisi dan air dari media tanam.

Kedua, media tanam yang baik harus subur. Kesuburan media tanam menjamin ketersediaan unsur hara esensial yang dibutuhkan bawang merah sepanjang siklus pertumbuhannya.

Unsur hara ini merupakan makanan bagi tanaman, sehingga media tanam yang kaya nutrisi akan menghasilkan tanaman bawang merah yang sehat dan produktif. Ketiga, media tanam dengan drainase yang baik akan mencegah air menggenang di sekitar akar.

Genangan air dapat menyebabkan kondisi anaerobik (kekurangan oksigen) di dalam tanah, yang dapat merusak akar dan memicu pembusukan. Drainase yang baik memastikan kelebihan air dapat keluar dengan lancer.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kelembapan tanah tetap ideal tanpa risiko kelebihan air. Keempat, tingkat pH media tanam juga perlu diperhatikan. Bawang merah tumbuh optimal pada pH antara 5,5 hingga 6,5.

Kisaran pH ini memungkinkan penyerapan nutrisi oleh akar menjadi lebih efisien. pH yang terlalu asam atau terlalu basa dapat mengganggu ketersediaan unsur hara dan menghambat pertumbuhan bawang merah.

3. Menanam Biji Bawang Merah

Setelah media tanam siap, langkah selanjutnya adalah penanaman biji bawang merah. Proses penanaman ini memerlukan perhatian agar bibit bawang merah mendapatkan awal yang baik.

Biji bawang merah ditanam dengan kedalaman sekitar 1 cm di dalam tanah. Kedalaman ini ideal untuk memastikan biji mendapatkan kelembapan yang cukup untuk berkecambah namun tetap dekat dengan permukaan agar tunas mudah muncul.

Selain kedalaman, jarak antar biji juga penting. Berikan jarak sekitar 5 cm antara biji bawang merah yang satu dengan yang lain dalam barisan.

Jarak ini memberikan ruang yang cukup bagi setiap tanaman untuk berkembang tanpa saling berdesakan di tahap awal pertumbuhan. Untuk memudahkan perawatan tanaman bawang merah di kemudian hari, buatlah barisan penanaman dengan jarak antar barisan sekitar 20 cm.

4. Perawatan Bibit

Bibit bawang merah umumnya mulai menunjukkan perkecambahan dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari setelah penanaman. Pada fase awal ini, menjaga kelembapan tanah menjadi faktor krusial untuk memastikan pertumbuhan bibit berjalan optimal.

Jika kemudian terlihat bibit tumbuh terlalu rapat dan berdesakan, tindakan penjarangan perlu dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Tujuannya adalah menciptakan jarak ideal antar tanaman, yaitu sekitar 10 cm, sehingga setiap bibit memiliki ruang yang cukup untuk berkembang.

5. Masa Panen

Masa panen bawang merah umumnya tiba sekitar 70 hingga 90 hari setelah penanaman. Indikator utama yang menandakan kesiapan panen adalah perubahan pada daun tanaman, di mana daun-daun mulai menguning dan kemudian rebah. Kondisi daun yang menguning dan rebah ini menandakan bahwa umbi bawang merah telah mencapai ukuran maksimalnya dan telah mengembangkan rasa yang optimal, sehingga ideal untuk dipanen dan dimanfaatkan.

Penulis: Ade Yofi Faidzun