Kirmir Jebol, Pemkot Bandung Pastikan Pedagang Terdampak di Pasar Ancol Tetap Dapat Berjualan

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin memastikan pedagang terdampak insiden kirmir jebol di Pasar Ancol tetap dapat berjualan di tempat sementara.

oleh Dikdik Ripaldi Diperbarui 25 Feb 2025, 13:42 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 13:42 WIB
kirmir pasar ancol bandung ambruk
Kirmir di Pasar Ancol, Kota Bandung ambruk. (Dok. Humas Pemkot Bandung)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan mata pencaharian para pedagang tetap berjalan usai insiden ambruknya kirmir (tanggul penahan bibir sungai) di Pasar Ancol, Kecamatan Regol, Kota Bandung.

"Kami ingin memastikan bahwa mata pencaharian mereka tetap berjalan," kata Wakil Wali Kota Bandung, Erwin dalam keterangan tertulis pada Selasa, 25 Februari 2025.

Erwin mengungkapkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun, ada 11 pedagang yang terdampak.

"Alhamdulillah, kejadian ini tidak terlalu parah dan tidak ada korban jiwa. Namun, ada 11 pedagang yang terdampak," ujarnya.

Adapun untuk memastikan aktivitas pedagang tetap berjalan, Erwin mengklaim telah meminta Permuda Pasar untuk segera menyediakan tempat berdagang sementara. Dengan demikian, para pedagang dapat tetap berjualan.

"Jangan sampai pedagang kehilangan penghasilan selama perbaikan berlangsung," imbuhnya.

Di sisi lain, Erwin memastikan pihaknya akan turun tangan guna memperbaiki kirmir yang jebol tersebut. Menurutnya, proses perbaikan diperkirakan akan memakan waktu hingga 5 hari.

"Diperkirakan perbaikan dapat selesai dalam lima hari jika kondisi aliran air tidak terlalu deras," ucapnya.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati. "Saat hujan deras, sebaiknya hentikan perjalanan sampai kondisi membaik. Jangan keluar malam jika tidak ada keperluan mendesak, serta hindari nongkrong di sekitar selokan karena berpotensi menimbulkan musibah," katanya.

Sebelumnya, kirmir di Pasar Ancol, Kota Bandung ambruk pada Minggu malam, 23 Februari 2025. Peristiwa tersebut diduga terjadi akibat pengikisan air yang berlangsung lama. Selain itu, kondisi bangunan dan kirmir yang sudah tua juga diduga menjadi penyebabnya.

 

Penulis: Arby Salim

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya