IHSG Turun 3%, Otoritas Bursa Nilai Bukan Karena Pemilu

Otoritas bursa menilai penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) mencapai 3% merupakan hal normal.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Apr 2014, 14:51 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2014, 14:51 WIB
BEI
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 3% tidak berkaitan dengan hasil penghitungan cepat hasil pemilihan umum (Pemilu) legislatif.

Direktur Utama BEI, Ito Warsito menilai, pergerakan indeks saham fluktuaktif merupakan sesuatu normal. "Indeks memang naik turun, kalau naik terus tidak normal," kata Ito, Kamis (10/4/2014).

Menurut Ito, pasar tidak kecewa dengan hasil penghitungan cepat pemilu. Pergerakan IHSG masih memiliki peluang untuk naik. Hal itu didukung dari pertumbuhan transaksi harian saham yang terus meningkat. "Saya tidak melihat pasar kecewa dengan quick count," ujar dia.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Kamis (10/4/2014), IHSG melemah 156,74 poin (3,18%) ke level 4.764,66. Indeks saham LQ45 tergelincir 3,95% ke level 802,90.

Sebanyak 215 saham melemah sehingga menambah tekanan ke bursa saham. Sementara itu, 49 saham bergerak menguat dan 93 saham diam di tempat.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 900 miliar hingga penutupan sesi pertama hari ini. Sementara itu, aksi beli bersih pemodal lokal mencapai Rp 1 triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya