Apa Itu IHSG? Berikut Pengertian, Fungsi hingga Sentimen yang Bayangi Hari Ini 25 Februari 2025

Artikel ini menjelaskan pengertian IHSG, fungsinya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan indeks saham populer lainnya seperti LQ45.

oleh Agustina Melani Diperbarui 25 Feb 2025, 16:33 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 16:33 WIB
Apa Itu IHSG? Berikut Pengertian, Fungsi hingga Sentimen yang Bayangi Hari Ini 25 Februari 2025
Pekerja menatap layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah hingga awal perdagangan sesi kedua, Selasa (25/2/2025).

Pada pukul 14.32 WIB, IHSG turun 2,22 persen ke posisi 6.600. Sebelumnya pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa pekan ini, IHSG susut 2,34 persen ke posisi 6.591,43. Indeks saham LQ45 melemah 2,41 persen ke posisi 751,37. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.772,65 dan level terendah 6.588,77. Sebanyak 458 saham melemah sehingga menekan IHSG. 109 saham menguat dan 207 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 732.315 kali dengan volume perdagangan 11,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun.

Seluruh sektor saham memerah. Sektor saham basic terpangkas 3,68 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham energi susut 2,66 persen, sektor saham industri merosot 2,81 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 1,89 persen.

Lalu sektor saham consumer siklikal terperosok 2,82 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 1,27 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,97 persen. Lalu sektor saham properti merosot 1,9 persen, sektor saham teknologi susut 1,53 persen, sektor saham infrastruktur susut 1,66 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,06 persen.

Seiring koreksi IHSG pada sesi pertama Selasa pekan ini, berikut sejumlah hal mengenai IHSG yang dikutip dari berbagai sumber.

 

Siapa yang menggunakan IHSG?

Investor, analis pasar, dan pelaku pasar modal lainnya menggunakan IHSG untuk berbagai keperluan, mulai dari menilai kinerja portofolio hingga memprediksi tren pasar.

Mengapa IHSG penting?

IHSG memberikan gambaran komprehensif tentang kesehatan ekonomi dan pasar modal Indonesia.

Bagaimana IHSG dihitung?

Perhitungan IHSG melibatkan berbagai variabel, termasuk harga penutupan saham, jumlah saham beredar, dan nilai dasar indeks, menghasilkan rata-rata tertimbang.

Apa Itu Indeks Saham?

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Indeks saham adalah ukuran statistik yang merepresentasikan pergerakan harga sekumpulan saham terpilih. Pemilihan saham didasarkan pada kriteria dan metodologi tertentu, dievaluasi secara berkala.

Tujuan utama indeks saham adalah untuk mengukur sentimen pasar dan memberikan gambaran kinerja pasar secara keseluruhan. Indeks saham juga digunakan sebagai dasar produk investasi pasif, seperti reksa dana indeks dan ETF.

Selain itu, indeks saham berfungsi sebagai tolok ukur (benchmark) bagi portofolio investasi aktif, membantu dalam analisis risiko, dan alokasi aset. Indeks saham memberikan gambaran umum tentang kinerja pasar.

Pengertian IHSG

IHSG, atau Indeks Harga Saham Gabungan, merupakan indeks pasar saham utama di Indonesia. IHSG mencerminkan kinerja keseluruhan pasar saham Indonesia dengan melacak pergerakan harga semua saham di papan utama dan pengembangan BEI.

Diluncurkan pada 4 April 1983 dengan nilai awal 100, IHSG telah mengalami pertumbuhan signifikan. Pada 15 September 2022, IHSG mencapai titik tertinggi intraday 7.377,49 poin.

IHSG menjadi indikator penting bagi investor dan pelaku pasar modal di Indonesia. Pergerakannya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi makro dan sentimen pasar.

Fungsi IHSG

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Pekerja melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/7/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

IHSG berfungsi sebagai indikator kinerja pasar, memberikan gambaran singkat dan ringkas tentang kinerja keseluruhan pasar saham Indonesia. Ia juga menjadi tolok ukur bagi investor untuk menilai kinerja portofolio investasi mereka.

Sebagai dasar produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF, IHSG juga membantu analis dan investor menganalisis sentimen pasar dan memprediksi tren pasar di masa depan.

Pergerakan IHSG membantu dalam estimasi tingkat keuntungan portofolio investasi. Meskipun IHSG menunjukkan nilai rata-rata, harga saham individual mungkin berbeda.

Sentimen yang Bikin IHSG Anjlok pada Sesi I 25 Februari 2025

Tertekan, IHSG Akhir Pekan Berada di Zona Merah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah hampir 2% hingga akhir perdagangan pada Jumat (7/2/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Pada sesi pertama 25 Februari 2025, IHSG anjlok hingga 2 persen. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menuturkan, koreksi IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham Asia yang melemah.

Beberapa faktor mendorong koreksi IHSG, termasuk kekhawatiran perang dagang dan aksi net sell investor asing. "Selain itu, aksi nett sell investor asing terus berlanjut di tengah pengumuman downgrade rating MSCI Indonesia oleh beberapa foreign brokerage, setelah kemarin terjadi outflow sebesar Rp 3,5 triliun," ujar Herditya.

Sentimen negatif dari kekhawatiran perang dagang, seiring pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif perdagangan pada Kanada dan Meksiko, juga berkontribusi pada penurunan IHSG.

Mengenal Indeks LQ45

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Indeks LQ45 merupakan indeks saham populer lainnya di Indonesia. Ia mengukur kinerja 45 saham dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, dan fundamental perusahaan yang baik.

Diluncurkan pada 1 Februari 1997 dengan nilai awal 100, Indeks LQ45 memberikan gambaran kinerja saham-saham unggulan di Indonesia. Berbeda dengan IHSG yang mencakup semua saham di BEI, LQ45 lebih fokus pada saham-saham liquid.

Investor sering menggunakan Indeks LQ45 sebagai benchmark tambahan untuk menilai kinerja portofolio dan mengidentifikasi peluang investasi di saham-saham berkapitalisasi besar dan likuid.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan memakai artificial intelligence

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya