Dapat Suntikan Modal, Waskita Karya Getol Bangun Jalan Tol

Kebutuhan pendanaan untuk menggarap proyek jalan tol Bali Utara Rp 35 triliun hingga Rp 40 triliun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Apr 2015, 16:07 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2015, 16:07 WIB
Waskita Karya
(Foto:BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan ikut serta dalam tender pembangunan jalan tol di Bali Utara yang diadakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Jalan bebas hambatan dengan rute Kuta-Gilimanuk tersebut memiliki panjang 125 kilometer (km).

Direktur Utama Waskita Karya, M Choliq menjelaskan, pembangunan jalan tol tersebut dibagi dalam empat seksi. Waskita Karya akan mengejar proyek jalan tol seksi I yakni Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 25 km.

Choliq melanjutkan, sebenarnya pembangunan jalan tol tersebut merupakan usulan dari Waskita Karya. Perseroan melihat bahwa rute tersebut layak untuk dibangun jalan bebas hambatan.

"Waskita pemrakarsa ke BPJT, pengajuannya kira-kira dua minggu lalu. Nanti kami akan kerja sama dengan tiga Pemerintah Daerah (Pemda) dan satu Pemerintah Provinsi (Pemprov)," jelas dia ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Kebutuhan pendanaan untuk menggarap proyek jalan tol ini Rp 35 triliun hingga Rp 40 triliun. Sementara porsi saham antara Waskita dan Pemda serta Pemprov tergantung kesepakatan bersama.

"Proyek tol ini sudah dilakukan pra studi kelayakan. Ini cukup menarik, karena kalau pra studi kelayakan tidak menarik, maka kami enggan melanjutkan. Di sana lalu lintasnya tinggi," terang dia.

Choliq menyatakan, setelah pra studi kelayakan, maka tahap selanjutnya dilakukan studi kelayakan atau feasibility study. Lalu ditetapkan surat penetapan lokasi pembangunan (SP2LP) dan kemudian pembebasan lahan yang akan ditangani Waskita Karya. 

"Diharapkan tahun ini sudah selesai tender dan langsung pembangunan fisik tahap I di 2016. Karena di Bali perlu modernisasi, kalau bertahan pada kultur tapi macet," ujarnya. 

Perlu diketahui, Waskita Karya telah mendapatkan persetujuan suntikan modal sebesar Rp 3,5 triliun pada tahun ini melalui mekanisme penerbitan saham baru atau rights issue. Estimasi perolehan dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp 1,8 triliun.

Dana hasil rights issue tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan sejumlah proyek perseroan, antara lain :

1. Ruas Jalan Tol

- Bekasi-Cawang-Kampung Melayu
- Pejagan-Pemalang
- Pemalang-Batang
- Batang-Semarang
- Ciawi-Sukabumi

2. Transmisi 500 Kilovolt di Sumatera

3. Ruas Jalan Tol lainnya

- Legundi-Bunder
- Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi

"Rights issue supaya total kebutuhan dana dipenuhi. Kami rencana akuisisi tol dengan jalan pendekatan Business to Business, pendekatan pemilik karena keuangan lemah," jelas Choliq.

Jalan tol yang belum tersambung, kata dia, ada dua ruas di Jawa, yakni Pemalang-Batang sepanjang 39 km dan Batang-Semarang membentang 75 km. "Jika dua seksi ini selesai, maka ruas Merak-Pasuruan bisa tembus. Dan tiga tahun ke depan kita bisa punya tol sepanjang 400 Km," harapnya. 

Choliq menyebut, melalui rights issue, Waskita Karya akan mengantongi modal Rp 5,3 triliun. Sementara usulan PMN tahun depan sebesar Rp 3,1 triliun dan dana dari pasar Rp 1,6 triliun.

"Dananya dalam dua tahun bisa dapat Rp 10 triliun. Kami siapkan Rp 2,5 triliun dari laba ditahan selama dua tahun. Jadi total Rp 12,5 triliun. Sisanya dari IPO anak usaha dan pinjaman," pungkasnya. (Fik/Gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya