Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero)Â akan menerbitkan saham baru (rights issue) untuk mendanai pembangunan moda transportasi massal Light Rail Transit (LRT). Dalam rights issue ini, pemerintah akan memastikan menyertakan modal sebesar Rp 1,4 triliun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, rencana rights issue Adhi Karya telah mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Adhi Karya satu-satunya BUMN Karya yang mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN). Oleh karena itu Adhi akan melakukan right issue," kata Rini, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Rini menambahkan, rights issue akan dilakukan pada bulan Juli 2015. Target dana yang bisa dikumpulkan dalam aksi korporasi tersebut kurang lebih Rp 3 triliun.
Selain menghimpun dana melalui mekanisme rights issue, Adhi karya juga berencana menghimpun dana dari pinjaman bank. "Jadi rights issue akan dilakukan satu bulan mendatang untuk modal pembangunan LRT. Nantinya juga ada tambahan pinjaman jangka panjang," tuturnya.
Direktur Utama Adhi Karya, Kiswo Dharmawan mengungkapkan, rights issue akan digunakan untuk membangun LRT koridor Cibubur-Bekasi yang memakan dana Rp 10 triliun, sedangkan sisanya Rp 7 triliun bersumber dari pinjaman.
Sebelumnya, Adhi berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 1,37 miliar saham biasa atau sebanyaknya 43,2 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp 100.
Dalam penawarannya, Adhi Karya mematok harga di kisaran Rp 2.000 per saham hingga Rp 2.700 per saham. Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, dari kisaran tersebut diperkirakan pelaku pasar akan menyerap harga Rp 2.400.
Alasan Hans memperkirakan harga tersebut karena pelaku pasar enggan menyerap harga rights issue sulit di level atas mengingat kinerja Adhi Karya melambat pada kuartal I 2015. Adhi Karya membukukan laba Rp 10,62 miliar pada kuartal I 2015, turun 34 persen dibanding periode yang sama 2014. "Proyek pemerintah belum masuk untuk ke laporan keuangan mereka," kata dia.
Hans menuturkan, harga yang ditawarkan di dalam rights issue cenderung lebih rendah dibanding dengan harga saham pada transaksi saat ini. "Right issue tidak bisa terlalu tinggi karena harga sahamnya Rp 2.700. Biasanya rights issue di bawah harga pasar tetapi harga sedikit bergerak ke bawah," ujarnya.
Ia melanjutkan, harga saham untuk emiten pelat merah ini akan membaik seiring dengan turunnya proyek-proyek pemerintah. "Hampir proyek pemerintah dapat konstruksi BUMN, Adhi Karya dapat bagian. Memang LRT dialokasikan sesudah gagal di monorel. Jadi saya pikir dia butuh. Menurut instruksi pemerintah akan lebih baik," tukasnya. (Pew/Gdn)
Rights Issue Adhi Karya Bakal Digelar Juli 2015
Selain menghimpun dana melalui mekanisme rights issue, Adhi karya juga berencana menghimpun dana pinjaman bank.
diperbarui 03 Jun 2015, 17:10 WIBDiterbitkan 03 Jun 2015, 17:10 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Memahami Classical Conditioning: Teori Pembelajaran yang Mengubah Perilaku
Sikap Orangtua yang Tanpa Disadari Menurunkan Rasa Percaya Diri Anak
Memahami Sociopath, Ini 6 Ciri-Ciri yang Harus Diwaspadai untuk Perlindungan Diri
Danantara Jadi Superholding, Erick Thohir Tetap Fokus Urus BUMN Sakit
Tugas Data Analyst Adalah: Mengungkap Peran Krusial dalam Era Digital
Tekanan Intrakranial adalah Jumlah Total Tekanan yang Diberikan Otak, Ketahui Penyebab dan Penanganannya
Memahami HPS Adalah Kunci Sukses Pengadaan Barang dan Jasa
Hutang Lancar Adalah Kewajiban Jangka Pendek Perusahaan: Pengertian, Jenis, dan Pengelolaannya
Gaji Anggota KPPS Pilkada 2024, Bisa Bawa Pulang Segini Sebulan
Viral Cowok Mirip Wapres Gibran Rakabuming, Ramai Ditagih Makan Siang
Conform Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya dalam Berbagai Bidang
Kocak, Ustadz Das'ad Latif Sebut Perkara Sepele Ini Bikin Istri jadi Ahli Sejarah