Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) mengaku tak khawatir dengan nilai tukar rupiah melemah terhadap kinerja perseroan.
Direktur Utama PT Mega Manunggal Property Tbk, Fernandus Chamsi mengatakan, hal itu lantaran setiap proyek pergudangan yang digarap oleh perseroan menggunakan komponen dalam negeri yang mencapai 100 persen. Transaksinya juga menggunakan rupiah.
"Besi dalam rupiah, material semen rupiah. Semua transaksi dilakukan dalam rupiah," kata dia di Jakarta, Jumat (12/6/2015).
Advertisement
Fernandus menuturkan, pihaknya telah menerapkan lindung nilai (hedging) terhadap utang perseroan. Dia berkata, saat ini perseroan memiliki utang sebesar Rp 500 miliar dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS). Utang tersebut merupakan utang berjangka 8 tahun dari bank Bangkok. "Pinjaman yang kita hedging, itu yang kita ambil 8 tahunan. Ini tahun ke 4," tambahnya.
Akuisisi Lahan 60 Hektar
Perseroan baru saja mencatatkan sahamnya di papan pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Mega Manunggal Property Tbk melepas saham ke publik sebanyak 1,71 miliar atau sekitar 30 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam initial public offering (IPO).
Adapun saham yang dilepas dipatok dengan harga Rp 585 per saham dengan nominal Rp 100. Dari situ, dana segar yang diraup sekitar Rp 1 triliun.
Fernandus mengatakan, dana hasil IPO sebanyak 90 persen akan digunakan untuk mengakusisi lahan di sekitar Jabodetabek dan Jawa Timur. Meski begitu, dana sekitar Rp 900 miliar tersebut tak diturunkan seluruhnya pada tahun ini.
"Kami targetkan akuisisi 60 hektar tentu saja tergantung harga," kata Fernandus.
Namun begitu, pihaknya enggan membeberkan target pendapatan yang diperoleh dalam aksi korporasi tersebut. Meski begitu, dia yakin properti pergudangan akan tetap positif kendati ekonomi Indonesia melambat.
"Prospek sudah sangat bullish dan sangat yakin karena di masa lalu Indonesia tumbuh kenceng di level 7 persen cost on handling, cost of logistic elemen yang tidak diperhatikan di masa-masa koreksi," tandas dia.
Sebagai informasi, PT Mega Manunggal Property Tbk mencatatkan pendapatan naik menjadi Rp 141,91 miliar pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 119,48 miliar. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 286,43 miliar pada 31 Desember 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 90,53 miliar.
Total aset perseroan mencapai Rp 2,13 triliun pada 31 Desember 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 1,84 triliun. Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp 690,96 miliar pada 31 Desember 2014.
Untuk diketahui, Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Jumat 12 Juni 2015, menunjukkan nilai tukar rupiah melemah ke level 13.317 per dolar AS. Pada perdagangan sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah berada di level ke 13.292 per dolar AS.
Data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,05 persen ke level 13.329 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat menyentuh level 13.332 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:59 waktu Jakarta.
Sejak awal pembukaan perdagangan hari ini, rupiah tampak berfluktuasi melemah dan berkutat di kisaran 13.293 per dolar AS hingga 13.332 per dolar AS. Rupiah juga telah menunjukkan tanda-tanda pelemahan setelah ditutup di level 13.322 per dolar AS pada perdagangan kemarin. (Amd/Ahm)