Ekonomi Melambat, Pendapatan Wika Merosot 18%

Kendala pembebasan lahan dan perubahan nomenklatur organisasi kementerian mempengaruhi kinerja PT Wijaya Karya Tbk.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Agu 2015, 19:15 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2015, 19:15 WIB
WIKA
(Foto: Wika.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk membukukan penjualan mencapai Rp 4,78 triliun, atau turun 18,29 persen hingga semester I 2015 dibandingkan periode sama tahun 2014.

Hal itu mendorong laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk semester I 2015 turun 29,06 persen menjadi Rp 200,49 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 282,65 miliar. Dengan kinerja itu membuat laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp 33,17 pada semester I 2015.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Suradi mengungkapkan capaian kinerja tersebut salah satunya dipengaruhi oleh  perlambatan aktivitas ekonomi Indonesia yang nyata pada semester I 2015.

"Tidak hanya itu, itu juga faktor lain seperti kendala pembebasan lahan serta adanya  perubahan nomenklatur organisasi kementerian yang berpengaruh pada pencairan pembayaran pekerjaan," kata Suradi, Senin (3/8/2015).

Hingga semester I 2015 ini, beberapa proyek infrastruktur yang telah diperoleh Perseroan antara lain Bendungan Keureto Aceh, Bendungan Passeloreng Wajo Sulawesi Selatan, Bendungan Karian Banten dan Bendungan Logung Jawa Tengah serta proyek-proyek jalan tol seperti jalan Tol Gempol-Pandaaan, Tol Soroja dan Jalan Tol Solo-Kertosono termasuk proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Lalu ada proyek Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur yang belum dapat memberikan kontribusi maksimal untuk pendapatan perseroan pada semester I 2015 karena baru akan terealisasi pada akhir 2015.

Namun demikian, Suradi menjelaskan perseroan tetap optimistis dapat mencapai target karena komposisi perolehan kontrak baru PT Wijaya Karya Tbk 2015 ditargetkan terbesar dari pemerintah sebesar 52,02 persen kemudian BUMN 22,17 persen dan swasta 25,21persen.

"Selain itu, WIKA juga berharap agar pelelangan dan pelaksanaan proyek infrastruktur power plant 35.000 MW dapat dipercepat sehingga dapat berkonstribusi aktif baik sebagai kontraktor EPC maupun investor," kata dia.

PT Wijaya Karya Tbk menargetkan penjualan (Termasuk Penjualan Proyek KSO) sebesar  Rp 21,43 triliun atau naik 24,23 persen pada 2015 dari realisasi penjualan sebesar Rp 17,25 triliun pada 2014.

Sementara itu, laba bersih (Laba yang dapat diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk) tahun 2015 ditargetkan dapat diperoleh sebesar Rp764,52 miliar atau naik sebesar 24,28 persen dari realisasi tahun 2014 sebesar Rp615,18 miliar.

Realisasi  belanja modal sementara per Juni  2015 mencapai Rp 601,71 miliar atau 34,68 persen dari target belanja modal 2015 sebesar Rp 1,74 triliun. Belanja modal terdiri dari belanja modal untuk induk Rp 952,20 miliar dan belanja modal anak perusahaan sebesar Rp 782,97 miliar.

Komposisi belanja modal PT Wijaya Karya Tbk terdiri dari pengembangan usaha senilai Rp 95,75 miliar, akuisisi dan penyertaan senilai Rp 431,7 miliar dan investasi aset tetap senilai Rp 424,75 miliar‎. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya