IHSG Akan Lanjutkan Penguatan di Awal Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.802-4.877 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jun 2016, 07:28 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2016, 07:28 WIB
20151230-Penutupan Perdagangan Bursa 2015, Pegawai BEI Tiup Terompet
Pegawai mengenakan topi dan meniupkan trompet usai penutupan perdagangan saham tahun 2015 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan 2015 ditutup hari ini‎. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini. Penguatan IHSG dapat terjadi bila investor asing kembali masuk ke bursa saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan potensi penguatan IHSG masih terlihat cukup besar. Hal itu mengingat aliran dana investor asing yang masih terus terjadi.

Ia mengatakan, IHSG sedang berusaha menguat seiring terapresiasinya nilai tukar rupiah. Ditambah kestabilan harga minyak.

"Kondisi level support 4.802 IHSG terlihat mulai ditinggalkan dan sedang berusaha menembus level resistance 4.877 untuk memperkuat pola kenaikan jangka pendek," ujar William dalam ulasannya, Senin (6/6/2016).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan IHSG akan bergerak variasi dengan kisaran 4.814-4.860 pada perdagangan saham awal pekan ini.

"Bila dilihat daria analisa teknikal IHSG bergerak cenderung konsolidasi positif dengan resistance 4.850 namun kondisi pergerakan yang masih cenderung menurun membuat momentum juga terkonsolidasi," ujar dia.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 3 Juni 2016, IHSG naik 20,70 poin atau 0,43 persen ke level 4.853,92 dengan volume perdagangan moderat. Sentimen tax amnesty dan harga minyak menguat menjadi pendorong kenaikan IHSG.

Untuk rekomendasi saham di awal pekan ini, William memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT PP Tbk (PTPP) untuk dicermati pelaku pasar. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya