Kapitalisasi Pasar Saham Nintendo Melonjak Jadi Rp 556 Triliun

Keberhasilan game Pokemon Go memberikan pengaruh yang besar pada harga saham Nnintendo

oleh Vina A Muliana diperbarui 20 Jul 2016, 13:16 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2016, 13:16 WIB
Pokemon Go bikin saham Nintendo menguat
Pokemon Go bikin saham Nintendo menguat

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham Nintendo Co melonjak 14 persen pada Selasa lalu. Harga saham tersebut mendorong kapitalisasi pasar saham Nintendo menjadi 4,5 triliun yen (US$ 42,5 miliar) atau sekitar Rp 556,77 triliun (asumsi kurs Rp 13.100 per dolar Amerika Serikat).

Melansir laman CNBC, Rabu (20/7/2016) keberhasilan game Pokemon Go memberikan pengaruh yang besar pada harga saham Nintendo. Banyak investor saham yang kini tertarik untuk membeli saham Nintendo. Kini Pokemon Go hadir di 35 negara yang sebagian besar di Eropa. Permainan tersebut juga baru diluncurkan di Kanada.

Senior Strategist Okasan Securities Takashi Oba mengatakan Nintendo mampu untuk mengubah tren saham perusahaannya dengan cepat dan dalam waktu singkat.

Saham Nintendo naik 14,4 persen pada Selasa lalu ke angka 31.770 yen. Angka ini setara dengan kenaikan 100 persen sejak aplikasi tersebut diluncurkan pada Juli. Besaran saham Nintendo tersebut pun lebih besar dari jumlah saham Netflix yang berada pada angka US$ 42,32 miliar.

Transaksi perdagangan saham Nintendo mencapai 703,6 miliar yen, melebihi rekor untuk transaksi perdagangan saham individu pada Jumat pekan lalu yang berada di angka 476 miliar yen.

Perdagangan saham Nintendo juga menyumbang sekitar seperempat dari seluruh perdagangan di papan utama Bursa Efek Tokyo.

Sebagai pengingat, Pokémon Go adalah permainan di ponsel pintar yang memungkinkan para pemain untuk menangkap makhluk kecil (disebut sebagai Pokémon) di sekitar mereka.

Permainan Pokemon Go telah menjadi fenomena global sejak dirilis. Permainan ini bahkan menempati posisi teratas untuk permainan paling banyak diunduh di Apple store dan Google Play setelah dirilis di Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru. (Vna/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya