Belum Dapat Penawaran Pembeli, Saham Twitter Merosot 20 Persen

Banyak analis dan investor percaya kalau harga Twitter tetap mahal untuk sebagian pembeli.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Okt 2016, 14:08 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 14:08 WIB
Banyak analis dan investor percaya kalau harga Twitter tetap mahal untuk sebagian pembeli.
Banyak analis dan investor percaya kalau harga Twitter tetap mahal untuk sebagian pembeli.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Twitter Inc kembali merosot pada perdagangan saham Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penurunan saham Twitter itu lantaran kekhawatiran investor terhadap minimnya peminat untuk perusahaan sosial media Twitter.

Saham Twitter turun 19,2 persen menjadi US$ 20,10. Kapitalisasi pasar perseroan sekitar US$ 14,2 miliar. Pada penutupan perdagangan saham, saham Twitter jatuh 20,1 persen menjadi US$ 19,87. Demikian mengutip laman Reuters, Jumat (7/10/2016).

Sebelumnya dilaporkan, Twitter mempertimbangkan penjualan dan potensi akuisisi. Hal itu mengingat pertumbuhan pengguna Twitter stagnan dan alami kerugian.

Situs Recode melaporkan kalau induk usaha Google Alphabet dianggap pembeli paling logis untuk Twitter. Walt Disney pun tidak mengajukan tawaran. Namun keduanya belum lakukan penawaran. Kemudian perusahaan perangkat lunak cloud Salesforce.com pun dikabarkan menawar Twitter.

Apalagi Chief Executive Salesforce Mark Benioff menyatakan minatnya kepada Twitter dalam beberapa hari terakhir. Hal itu mendorong saham Salesforce naik sekitar empat persen.

Banyak investor dan analis percaya kalau harga Twitter tetap mahal untuk sebagian besar pembeli potensial. Namun perusahaan tidak memiliki rencana yang jelas jika tidak peroleh pembeli.

Selain tiga perseroan tersebut, Apple juga dikabarkan sebagai penawar meski pun Recode melaporkan kalau Apple tidak akan bergerak maju. (Ahm/Ndw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya