Investor Waspada Beli Saham, IHSG Bakal Mendatar

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal cenderung mendatar pada Selasa pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Mar 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 06:30 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Indeks sempat meraih level tertinggi di 5.399,99 dan terendah di 5.371,67 sepanjang perdagangan hari ini, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal cenderung mendatar pada Selasa pekan ini. Pasalnya, investor cenderung berhati-hati dalam melakukan pembelian saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, kabar Bank Indonesia (BI) memberi sinyal kenaikan suku bunga membuat investor menahan pembelian saham. Hal tersebut tercermin pada perdagangan saham kemarin di mana investor asing mulai mengurangi pembelian saham.

"Sepertinya masih sideway tapi harapannya nggak sideway ke bawah," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (21/3/2017).

Padahal, Satrio mengatakan IHSG masuk dalam tren positif. Menurut dia, pelaku pasar saat ini tengah menunggu hasil dari pemeringkatan lembaga internasional Standard and Poor's (S&P).

"Asing memang menunda beli, kita masih belum tahu karena global wait and see. Kita lihat asing apakah berbalik, asing ini kan belanja spekulasi karena mau investment grade. Bagus sampai sekitar Mei harusnya," jelas dia.

Satrio menambahkan, hal tersebut ditambah oleh laporan keuangan emiten 2016 yang positif. Dia bilang, IHSG akan bergerak pada support 5.500 dan resistance 5.600.

Dia merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya