Investor Antisipasi Pemilu Inggris, Bursa Asia Melemah

Pelaku pasar mengurangi aset berisiko untuk mengantisipasi pemilihan umum di Inggris dan pertemuan bank sentral Eropa.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jun 2017, 08:42 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 08:42 WIB
20150710-Pasar Saham Nikkei-Jepang2
Sejumlah orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks saham di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/ 2015). Harga saham Nikkei mengalami perubahan mengikuti gejolak pasar Tiongkok. (REUTERS/Thomas Peter)

Liputan6.com, Hong Kong - Bursa Asia melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor mengurangi aset berisiko mengantisipasi pemilihan di Inggris dan data ekonomi pada pekan ini.

Pada perdagangan saham Rabu ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,2 persen. Indeks saham Australia tergelincir 0,2 persen dan indeks saham Jepang Nikkei melemah. Indeks saham Jepang Topix merosot 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,3 persen.

Pelemahan bursa Asia tersebut seiring pelaku pasar mengantisipasi sejumlah peristiwa politik. Salah satunya pemilihan di Inggris. Berdasarkan jajak pendapat Perdana Menteri Inggris Theresa May melalui partainya akan memiliki suara mayoritas di parlemen. Pemilihan ini untuk menjamin stabilitas pada masa proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit) dan sesudahnya.

Selain itu, pelaku pasar juga akan mengantisipasi pertemuan bank sentral Eropa. Ditambah mantan direktur FBI James Comey akan memberikan kesaksian di senat. Oleh karena itu, pelaku pasar mewaspadai hal tersebut.

Pelaku pasar pun memilih aset investasi sehingga mendorong kenaikan mata uang Jepang yen dan emas. Sedangkan harga obligasi atau surat utang naik, dan imbal hasilnya rendah. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam 7 bulan di level 2,12 persen.

Di pasar uang, dolar Amerika Serikat melemah terhadap sejumlah mata uang. Hal ini seiring ketidakpastian politik yang meningkat. Sedangkan emas berada di posisi US$ 1.294 per ounce.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya