IHSG Menguat Didorong Saham Industri

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 11 Sep 2017, 09:16 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2017, 09:16 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham. Sektor saham industri dasar mendorong penguatan IHSG

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (11/9/2017), IHSG naik 6,3 poin atau 0,11 persen ke posisi 5.863,42.

Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG mendaki 6,8 poin atau 0,14 persen ke posisi 5.864,93. Indeks saham LQ45 menguat 0,09 persen ke level 977,47. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 97 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 33 saham melemah dan 106 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.868,69 dan terendah 5.862,78.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.281 kali dengan volume perdagangan 247,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 133,8 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,3 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.136.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham industri dasar naik 0,81 persen, dan catatkan kenaikan terbesar disusul sektor saham konstruksi 0,26 persen.

Sektor saham tambang susut 0,42 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan 0,30 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham TRIM melonjak 26,2 persen ke level Rp 144 per saham, saham CMPP menguat 23,68 persen ke level Rp 1.410 per saham, dan saham LPIN menanjak 20,22 persen ke level Rp 1.100 per saham.

Saham-saham yang merosot antara lain saham PTSN susut 9,52 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham MIKA tergelincir 7,35 persen ke level Rp 1.955 per saham, dan saham TRAM turun 3,73 persen ke posisi Rp 155 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG terlihat masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar usai rilis data ekonomi cadangan devisa. Pada Agustus 2017, cadangan devisa tercatat US$ 128,8 miliar. William menilai, cadangan devisa tersebut jauh di atas standar kecukupan internasional untuk impor yaitu sekitar tiga bulan. Kondisi tersebut menunjukkan secara fundamental salah satu data ekonomi yang menunjukkan dalam kondisi stabil.

William menambahkan, jelang rilis data penjualan ritel juga akan pengaruhi pola gerak IHSG. "IHSG akan berpeluang bergerak di kisaran 5.788-5.881," ujar William dalam ulasannya, Senin (11/9/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak menguat terbatas di awal pekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.832-5.900.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya