Intip Pergerakan Saham Dua Emiten Baru di BEI

Hingga pertengahan Desember 2017, ada 33 emiten mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Des 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 13 Des 2017, 19:40 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dua emiten mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Rabu (13/12/2017). Lalu bagaimana pergerakan sahamnya pada Rabu pekan ini?

Berdasarkan data BEI, PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) mencatatkan saham di papan pengembangan BEI sebagai emiten ke-32 pada 2017. Perseroan yang bergerak di perdagangan batu bara dan jasa pelabuhan ini melepas 3,1 miliar saham ke publik dengan harga penawaran Rp 150 per saham. Nilai nominal saham Rp 100. Total dana yang diraup dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Rp 465 miliar.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk modal investasi sebesar 54,08 persen, pembayaran utang ke PT Sinar Mas Multifinance sebesar 31,82 persen dan utang ke PT Dian Ciptamas Agung sebesar 7,65 persen. Perseroan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Lalu bagaimana pergerakan sahamnya?

Pada pencatatan perdana, saham PT Dwi Guna Laksana Tbk naik Rp 104 dari harga IPO Rp 150 menjadi Rp 254 per saham. Harga saham DWGL naik 69,33 persen ke posisi Rp 254 per saham.

Harga saham DWGL berada di level tertinggi Rp 254 dan terendah Rp 240 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 573 kali dengan nilai transaksi Rp 3,8 miliar saham.

Selain itu, PT Panca Budi Idaman Tbk mencatatkan saham dengan kode saham PBID. PT Panca Budi Idaman Tbk sebagai emiten ke-33 mencatatkan saham pada 2017.

Perseroan yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan kemasan plastik ini menawarkan 375 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga saham perdana yang ditetapkan Rp 850 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 318,75 miliar.

Mengutip data BEI, dana hasil IPO antara lain digunakan untuk ekspansi bisnis sebesar 70 persen dan modal kerja sebesar 30 persen. Perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas dan PT CIMB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Lalu bagaimana pergerakan sahamnya?

Berdasarkan data RTI, saham PT Panca Budiman Tbk dibuka stagnan. Harga saham PT Panca Budi Idaman Tbk berada di level tertinggi Rp 895 dan terendah Rp 830 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 960 kali dengan nilai transaksi Rp 13,1 miliar. Pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini, saham PT Panca Budi Idaman Tbk naik 3,53 persen ke posisi Rp 880 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

BEI Bidik Kapitalisasi Pasar Rp 7.000 Triliun

Sebelumnya manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong pengembangan pasar modal. BEI manargetkan, kapitalisasi pasar saham dalam 3-6 bulan ke depan Rp 7.000 triliun.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio optimistis target tersebut tercapai. Dia berambisi menyamai kapitalisasi pasar perbankan.

"Itu kerja bursa dalam 3- 6 bulan harus market kapitalisasi di atas Rp 7000 triliun di kita, akan sama dengan market kapitalisasi perbankan," kata dia di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2017.

Tito mengatakan, kapitalisasi pasar di BEI saat ini sekitar Rp 6.700 triliun sehingga, perlu tambahan Rp 300 triliun lagi. Tugas BEI, lanjut dia, menambah produk di pasar modal.

"Kita bicara market kapitalisasi. Tugas bursa menyiapkan produk. Kita percaya 3-4 bulan ke depan market kapitalisasi kita akan jadi di atas Rp 7.000 triliun. Saat ini Rp 6.700 triliun," jelas dia.

Sejalan itu dengan itu, BEI terus mendorong jumlah emiten baru. Lalu, terus memperbaiki infrastruktur di BEI. "Kalau market kapitalisasi tugas saya cari emiten sebanyak mungkin, menjaga infrastruktur, kalau emiten tambah banyak, market kapitalisasi banyak, produk banyak. Tugas kami Bursa adalah menyiapkan pasarnya menyiapkan targetnya," jelas dia.

Berdasarkan data BEI, kapitalisasi pasar saham tertinggi mencapai Rp 6.666 triliun pada 25 Oktober 2017. Hingga Oktober 2017, ada 27 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Kapitalisasi pasar saham merupakan salah satu indikator perkembangan bursa saham. Kapitalisasi pasar menunjukkan nilai efek yang tercatat di bursa saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya