Sepi Sentimen, IHSG Susut 16,27 Poin

Investor asing melakukan aksi beli Rp 311,22 miliar di seluruh pasar menahan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jan 2018, 16:14 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2018, 16:14 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi menjelang akhir pekan ini. Akan tetapi, IHSG berbalik arah ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (12/1/2018), IHSG melemah 16,27 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.370,06. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,23 persen ke posisi 1.082,51. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Ada sebanyak 199 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 149 saham menguat dan 131 saham diam di tempat. Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.409,17 dan terendah 6.359,83.

Total frekuensi perdagangan saham sektiar 315.828 kali dengan volume perdagangan 14 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 311,22 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.343.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,85 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,22 persen. Sementara itu, sektor saham pertanian melemah 0,86 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri susut 0,83 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,74 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham TINS naik 8,59 persen ke posisi Rp 885, saham TRAM melonjak 6,36 persen ke posisi Rp 234, dan saham PNBS melonjak 5,71 persen ke posisi Rp 74.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham IKAI turun 34,64 persen ke posisi Rp 117, saham CASA melemah 20 persen ke posisi Rp 168, dan saham DEWA tergelincir 7,41 persen ke posisi Rp 50.

Bursa Asia pun sebagian bervariasi kecuali indeks saham Jepang Nikkei susut 0,24 persen. Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,94 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,34 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,11 persen, indeks saham Singapura naik 0,18 persen dan indeks saham Taiwan melonjak 0,68 persen.

Analis PT Binaarta Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, dari internal cenderung sepi sentimen. Pelaku pasar memanfaatkan penguatan IHSG sebelumnya untuk aksi ambil untung.

"Belum ada sentimen terbaru. Pelaku pasar masih lanjutkan aksi jual usai menguat signifikan," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan,bursa Asia cenderung konsolidasi juga berdampak ke IHSG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Naik Terbatas di Awal Sesi Perdagangan

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat mengikuti bursa global yang positif. Aksi beli investor asing mendorong kenaikan IHSG.

Pada pra mebukaan perdagangan saham, Jumat (12/1/2018), IHSG naik tipis 5,12 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.391,46. Kemudian pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 13,39 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.399. Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Indeks saham LQ45 menguat 0,26 persen ke posisi 1.087,96.

Ada sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong kenaikan IHSG. 44 saham melemah dan 90 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.407,84 dan terendah 6.391,19.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.581 kali dengan volume perdagangan 899,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 407 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 55,37 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham tambang memimpin penguatan IHSG dengan naik 1 persen. Diikuti sektor saham barang konsumsi menguat 0,51 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,37 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah 0,29 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,09 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham ENRG naik 8,73 persen ke posisi Rp 137, saham DEWA melonjak 7,41 persen ke posisi Rp 58, dan saham ISAT menanjak 4,51 persen ke posisi Rp 6.375 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham IKAI turun 27,37 persen ke posisi Rp 130, saham CASA merosot 24,76 persen ke posisi Rp 158, dan saham GPRA susut 2,52 persen ke posisi Rp 116 per saham.

Bursa Asia pun sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,44 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,10 persen, indeks saham Shanghai naik 0,10 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,40 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,65 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,10 persen.

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat menjelang akhir pekan ini. Rilis data ekonomi neraca perdagangan akan pengaruhi laju IHSG.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya