IHSG Dibuka Menguat, Sektor Konsumsi Jadi Pendorong

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Jan 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2018, 09:15 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis ini. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup cetak rekor tertinggi.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (19/1/2018), IHSG naik 10,42 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.481,61. Seluruh indeks saham acuan menguat. Indeks saham LQ45 naik 0,21 persen ke posisi 1.101,21.

Ada sebanyak 104 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Terdapat 39 saham melemah dan 97 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,281dan terendah 6.474,94.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.346 kali dengan volume perdagangan 283 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 224 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 5 miliar di seluruh pasar. Nilai tukar rupiah berada di 13.322 per dolar AS.

Secara sektoral, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu perkebunan sedangkan lainnya menguat. Penguatan tertinggi ditorehkan sektor barang konsumsi yang naik 0,29 persen dan disusul kemudian sektor infrastruktur yang menguat 0,33 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham LCKM naik 24,49 persen ke posisi Rp 605, saham ARII melonjak 20,93 persen ke posisi Rp 1.300, dan saham PCAR menanjak 11,15 persen ke posisi Rp 1.645 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir, antara lain saham RALS turun 17,33 persen ke level RP 1.240, saham CANI merosot 7,87 persen ke posisi Rp 234, dan saham IKAI susut 7 persen ke posisi Rp 116 per saham.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, IHSG cenderung tertekan jelang tutup pekan. Hal itu wajar mengingat laju IHSG terus melesat beberapa hari terakhir.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menekan hingga terkoreksi wajar di akhir pekan," ujar dia di Jakarta, Jumat (19/1/2018).

IHSG bergerak pada support 6.420 dan resistance 6.500.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cetak Rekor Tertinggi

20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Dua pekerja memantau pergerakan saham di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11). Laju IHSG melemah 2,6 persen atau sekitar 137,71 poin ke level 5.094,25 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (14/11/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lagi-lagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor pada perdagangan Kamis ini. Investor asing melepas saham cukup besar pada perdagangan hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (18/1/2018), IHSG menguat 28,14 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.472,66. Indeks saham LQ45 naik 0,48 persen ke posisi 1.098,89. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona hijau.

Ada 177 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 176 saham melemah dan 119 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.483,27 dan terendah 6.452,05.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 557.709 kali dengan volume perdagangan 14,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 396 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.341.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya