Saham BUMN Konstruksi Alami Koreksi, Kenapa?

Saham PT Waskita Karya Tbk turun 1,6 persen ke posisi Rp 3.060 per saham pada sesi pertama perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Feb 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 14:00 WIB
Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tergelincir pada perdagangan saham sesi pertama Selasa (20/2/2018). Akan tetapi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tak sendirian. Sejumlah saham BUMN konstruksi cenderung tertekan.

Saham PT Waskita Karya Tbk melemah Rp 50 atau 1,61 persen ke posisi Rp 3.060 per saham. Total volume perdagangan saham sekitar 20.348.800 saham. Pada penutupan perdagangan saham pada Senin kemarin, harga saham PT Waskita Karya Tbk kisaran Rp 3.110 per saham.

Analis menilai, penurunan harga saham PT Waskita Karya Tbk kemungkinan didorong sejumlah faktor. Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menuturkan, faktor penurunan harga saham PT Waskita Karya Tbk antara lain pertama, girder pada tiang penyangga di proyek tol Becakayu, Jakarta Timur yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk jatuh menjadi sentimen negatif untuk pergerakan sahamnya.

Kedua, Alfred menilai, pelaku pasar juga dapat memanfaatkan aksi ambil untung usai harga saham PT Waskita Karya Tbk naik sekitar tujuh persen, dan lebih besar kenaikannya di antara saham BUMN lainnya.

"Ada bad news dimanfaatkan untuk aksi ambil untung," kata Alfred saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (20/2/2018).

Tak hanya PT Waskita Karya Tbk alami penurunan harga saham pada Selasa pekan ini. Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) susut 1,49 persen ke posisi Rp 1.980 per saham. Volume perdagangan saham 28.580.900. Pada perdagangan saham kemarin, saham PT Wijaya Karya Tbk berada di kisaran Rp 1.980.

Kemudian saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tergelincir 0,40 persen ke posisi Rp 2.470 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 8.844.200. Penurunan harga saham PT Adhi Karya Tbk tak sebesar PT Waskita Karya Tbk dan PT WIjaya Karya Tbk.

Selain itu, saham PT PP Tbk melemah 0,63 persen ke posisi Rp 3.160 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 7.113.300. Pada perdagangan saham kemarin, harga saham PTPP di kisaran Rp 3.180.

Alfred menilai, pelaku pasar memanfaatkan aksi ambil untung lantaran ada berita negatif kembali terjadinya kecelakaan di proyek infrastruktur.

Alfred menuturkan, pelemahan harga saham BUMN konstruksi hanya sementara. Pemerintah melalui Kementerian PUPR menghentikan sementara proyek infrastruktur Indonesia mulai hari ini tak berpengaruh kepada nilai proyek pengerjaaan yang dilakukan perseroan. Akan tetapi, dengan ada evaluasi proyek tersebut dinilai bagus untuk jangka pendek.

"Selain itu kekhawatiran terhadap pendanaan juga sudah berkurang. Karena pengerjaan proyek tinggal dua tahun lagi, sudah sempit jaraknya," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Girder Becakayu Roboh

Tiang Girder Tol Becakayu Jadi Tontonan Warga
Dua orang warga melihat kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (20/2). Tak ada penutupan jalur akibat robohnya tiang pancang tol Becakayu. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, girder pada tiang penyangga dalam proyek pembangunan infrastuktur di Ibu Kota ambruk. Kali ini terjadi pada proyek Tol Becakayu, Jakarta Timur. Selasa pagi polisi datang ke lokasi untuk mencari tahu apa penyebab pasti insiden yang menyebabkan tujuh pekerja luka-luka.

Dari hasil penyelidikan awal, diduga box girder Tol Becakayu ambruk karena tidak kuat menahan beban konstruksi saat pengecoran. Breket timber atau penyangga cor terlepas saat proses pengecoran berlangsung.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengevaluasi seluruh proyek infrastruktur yang kini masih dalam tahap pengerjaan. Hal ini perlu dilakukan menyusul peristiwa kecelakaan kerja di sejumlah proyek pembangunan.

"Ya ini keputusan di Kementerian PU untuk saya kira untuk evaluasi total," kata Jokowi, Selasa 20 Februari 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya