Liputan6.com, Jakarta - Investor asing cenderung jual saham pada kuartal I 2018. Tercatat aksi jual investor asing capai Rp 22,80 triliun hingga 27 Maret 2018.
Kondisi tersebut berbeda pada kuartal I 2017. Investor asing beli saham mencapai Rp 7,53 triliun hingga 27 Maret 2017. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/3/2018).
Analis PT Bahana Sekuritas Henry Wibowo menuturkan, investor asing cenderung melepas saham-saham berkapitalisasi besar antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Investor asing selama ini juga cenderung memilih saham-saham berkapitalisasi besar untuk investasi di pasar saham Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu sentimen pengaruhi tekanan jual tersebut, menurut Henry didorong nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), ruiah melemah 0,27 persen hingga 14 Maret 2018.
“Rupiah sangat sensitif. Mereka (investor asing) khawatir rupiah berada di kisaran 14.000,” ujar Henry saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, pelemahan rupiah tersebut didorong salah satunya dari sentimen global. Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin. Hal itu menarik aliran dana investor asing dari negara berkembang.
Sementara itu, Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, aksi jual saham oleh investor asing itu hal biasa. “Realisasi setelah sekian tahun investasi itu biasa,” kata William.
Investor Asing Lepas 10 Saham Ini Sepanjang 2018
Adapun saham-saham yang dijual investor asing hingga 27 Maret 2018 antara lain: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 6,83 triliun, PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 4,19 triliun, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 4,09 triliun, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) senilai Rp 2,11 triliun, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) senilai Rp 2,1 triliun.
Kemudian PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 1,95 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 1,67 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 1,24 triliun, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 1,21 triliun, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) senilai Rp 645,38 miliar.
Henry menilai, saham-saham berkapitalisasi besar masih menarik untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), BBCA, dan ASII.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement