IHSG Menguat Tipis di Awal Sesi Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada awal sesi perdagangan Kamis 21 Juni 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Jun 2018, 09:21 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2018, 09:21 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada awal sesi perdagangan. Sempat berada di zona hijau, IHSG berbalik arah ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (21/6/2018), IHSG naik tipis 6,02 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.890,01. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah tipis 3,66 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.880,44. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,28 persen ke posisi 922,61. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Sebanyak 78 saham melemah sehingga dorong IHSG ke zona merah. 97 saham menguat dan menahan pelemahan IHSG. 93 saham lainnya diam di tempat. IHSG berada di level tertinggi 5.897,16 dan terendah 5.870,54.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 17.362 kali dengan volume perdagangan saham 393,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 331,2 miliar.

Investor asing jual saham Rp 23,37 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.079. Sebagian sektor saham melemah kecuali sektor saham pertanian naik 0,15 persen. Sektor saham aneka industri turun 0,80 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar susut 0,71 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,54 persen.

Saham-saham yang masih menguat di tengah pelemahan IHSG antara lain saham SWAT naik 18,24 persen ke posisi Rp 402 per saham, saham JPRS melonjak 7,83 persen ke posisi Rp 358 per saham, dan saham BTON menanjak 6,86 persen ke posisi Rp 218 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BPFI turun 23,13 persen ke posisi Rp 515 per saham, saham MLPT tergelincir 15,88 persen ke posisi Rp 715 per saham, dan saham DFAM susut 9,94 persen ke posisi Rp 815 per saham,

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,46 persen, indeks saham Jepang Nikkei bertambah 0,74 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,54 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,41 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,10 persen dan indeks saham Singapura tergelincir 0,10 persen.

Mengutip laman Reuters, bursa saham Asia cenderung bervariasi di tengah pergolakan perang dagang Amerika Serikat dan China yang mereda. Hal tersebut didukung indeks saham Nasdaq cetak rekor.

Sementara itu, harga minyak melemah jelang pertemuan OPEC yang dapat memperluas pasokan minyak mentah. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat tipis. Harga minyak Brent turun 21 sen menjadi USD 74,53 per barel. Sedangkan harga minyak Amerika Serikat (AS) berada di posisi USD 65,65.

Laporan DBS menyebutkan, investor menanti data neraca perdagangan pada 25 Juni. Selain itu, penentuan suku bunga pada pertemuan bulanan Bank Indonesia pada 28 Juni.

Mengawali hari pertama perdagangan setelah libur panjang lebaran IHSG terkena aksi jual asing yang hampir mencapai dua triliun rupiah, hal ini lebih karena  akumulasi sentimen negatif yang terjadi selama libur lebaran di antaranya ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed menjadi empat kali di tahun ini.

Ditambah memanasnya hubungan Amerika dan China setelah pemerintahan Trump mengenakan biaya tarif terhadap barang impor dari China. Selain itu investor kemarin juga melepas saham-saham perbankan di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga BI pada pertemuan bulan ini.

Prediksi Analis

20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat Kamis 21 Juni 2018. Rilis data ekonomi Indonesia akan menopang laju IHSG. 

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramalkan, IHSG berpeluang menguat. Efek paska libur panjang, lanjut dia, dinilai akan memberikan pengaruh ke aksi jual jangka pendek. 

"Paska libur panjang di mana penggunaan dana margin oleh investor jangka pendek juga memberikan pengaruh ke aksi jual jangka pendek, momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian," tuturnya di Jakarta, Kamis ini. 

William memperkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.821-6.002. 

Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji memprediksi senada. Ia memproyeksikan, IHSG menguat pada pergerakan indeks saham hari ini.

"Untuk hari ini, RSI masih menunjukan oversold atau jenuh jual, sehingga IHSG berpeluang mengalami technical rebound. Kira-kira prediksi IHSG akan berada di level 5.775-6.002," tambah dia. 

Untuk saham yang harus dicermati, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Ia juga merekomendasikan saham PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). 

Sementara itu, Nafan Aji menyarankan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya