Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Menanti Suku Bunga India

Bank Sentral India kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan repo sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%. Bank sentral tersebut akan segera mengumumkannya di akhir pertemuan kebijakannya di kemudian hari.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Feb 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 09:00 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik dibuka melemah. Investor bursa Asia tengah menanti sejumlah data ekonomi. Beberapa diantaranya adalah keputusan suku bunga India dan data pengeluaran rumah tangga Jepang.

Mengutip CNBC, Jumat (7/2/2025), indeks saham S&P/ASX 200 Australia turun 0,12%. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,34% dan Topix diperdagangkan 0,32% lebih rendah. Pengeluaran rumah tangga negara itu pada Desember naik 2,7% tahun ke tahun secara riil, jauh melampaui ekspektasi yang sebesar 0,2%.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,26%, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,3%. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada pada 20.907, sedikit lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 20.891,62.

Bank Sentral India kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan repo sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%. Bank sentral tersebut akan segera mengumumkannya di akhir pertemuan kebijakannya di kemudian hari.

Wall Street

Semalam di AS, tiga indeks utama ditutup lebih tinggi. Indeks S&P 500 naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Kamis karena investor mempertimbangkan laporan laba perusahaan terbaru.

S&P 500 naik 0,36% menjadi 6.083,57, sementara Nasdaq Composite naik 0,51% menjadi 19.791,99. Namun, Dow Jones Industrial Average turun 125,65 poin, atau 0,28%, dan ditutup pada 44.747,63.

Wall Street kini tengah menunggu laporan pekerjaan bulan Januari, yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Jumat pukul 8:30 pagi ET. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan pertumbuhan gaji nonpertanian sebesar 169.000 untuk bulan ini, kurang dari 256.000 pekerjaan yang ditambahkan pada bulan Desember.

Pengeluaran Rumah Tangga Jepang

Ilustrasi masyarakat Jepang
Ilustrasi masyarakat Jepang (Dok. Pixabay)... Selengkapnya

Pengeluaran rumah tangga Jepang jauh melampaui ekspektasi, meningkatkan alasan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral Jepang.

Dalam laporan hari Jumat dari Biro Statistik Jepang, Pengeluaran rumah tangga Jepang pada Desember naik 2,7% tahun ke tahun secara riil. Jauh melampaui ekspektasi dari para ekonom yang disurvei dan menandai kenaikan pertamanya sejak Juli 2024.

Angka tersebut jauh melampaui ekspektasi sebesar 0,2%, meningkatkan alasan untuk kenaikan suku bunga lagi dari Bank Jepang.

Data tersebut muncul setelah BOJ pada bulan Januari menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,5%, tertinggi sejak 2008. BOJ telah lama menyatakan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga jika melihat "siklus yang baik" dari harga yang lebih tinggi dan upah yang meningkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya