Sektor Saham Pertambangan Dorong IHSG Naik ke 5.923,39

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Jumat (13/7/2018).

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Jul 2018, 09:20 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 09:20 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Jumat (13/7/2018). Saham pertambangan menjadi pendorong terbesar kenaikan indeks saham pada pagi ini. 

Pada prapembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 0,61 poin atau 0,01 persen ke posisi 5.908,47. Kemudian pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat lebih tinggi dengan naik 19,80 poin atau 0,41 persen ke level 5.923,39.

Adapun indeks saham LQ45 menguat tipis 0,52 persen ke posisi 934,85. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau, kecuali indeks Pefindo25.

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 5.936,41 dan terendah 5.908,47. Ada sebanyak 150 saham menguat dan 37 saham melemah, sementara 96 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.341 kali dengan volume perdagangan saham 184 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 214 miliar.

Investor asing beli saham Rp 17 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.353.

Sebagian besar sektor saham pembentuk IHSG menguat, kecuali sektor saham barang konsumsi yang melemah 0,28 persen.

Sektor saham pertambangan naik 0,90 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian oleh sektor saham aneka industri yang naik 0,83 dan sektor saham keuangan yang naik 0,76 persen.

Saham yang menguat di awal sesi antara lain saham MGRO naik 24,85 persen ke posisi Rp 422 per saham, saham POLL menguat 23,04 persen ke posisi Rp 1.420 per saham, dan saham OKAS naik 22,77 persen ke posisi Rp 248 per saham.

Sedangkan saham yang mengalami tekanan terbesar adalah saham PEGE anjlok 23,48 persen ke level Rp 276. Disusul saham BPTR melemah 11,47 persen ke level Rp 132 dan saham MARK turun 5,65 persen ke angka Rp 1.420.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Para analis memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan saham akhir pekan ini. IHSG masih berpeluang naik untuk jangka panjang.

"Untuk jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend (kenaikan) dengan potensial upside yang cukup besar," tutur Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi turut mengatakan IHSG bakal menguat untuk hari ini. Ia memprediksi IHSG berpeluang menguat di kisaran 5.834-5.950.

Berbeda, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji meramalkan IHSG berpotensi koreksi. Nafan menyebutkan IHSG koreksi di range 5.845 hingga 5.962.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya