Sektor Barang Konsumsi Dorong IHSG Menghijau ke 5.800,81

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 0,68 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Okt 2018, 16:15 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 16:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa ini meskipun sempat mengalami tekanan. 

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (16/10/2018), IHSG naik 73,56 poin atau 1,28 persen ke posisi 5.800,81. Indeks saham LQ45 menguat 1,90 persen ke posisi 917,40. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 200 saham menguat sehingga mendorong IHSG. Selain itu 195 saham melemah dan 111 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.800,81 dan terendah 5.719,50.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 358.655 kali dengan volume perdagangan 8,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6 triliun. Investor asing beli saham Rp 264 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.182.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 0,68 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 2,35 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur naik 2,14 persen dan sektor saham manufaktur terdongkrak 2,05 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CITY mendaki 25 persen ke posisi Rp 545 per saham, saham DIGI bertambah 24,84 persen ke posisi Rp 1.005 per saham, dan saham RMBA menanjak 13,94 persen ke posisi Rp 376 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham IBST susut 19,79 persen ke posisi Rp 5.775 per saham, saham VRNA merosot 13,39 persen ke posisi Rp 110 per saham, dan saham LPCK terpangkas 13,36 persen ke posisi Rp 1.200 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tidak Sesuai Prediksi

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Realisasi pencapaian IHSG ini tidak sesuai dengan prediksi. Pengamat pasar modal, Edwin J. Sebayang sebelumnya mengatakan, potensi IHSG terkoreksi pada perdagangan hari ini masih cukup besar.

"Selain perang dagang dan depresiasi rupiah. Dari data ekonomi cukup mengecewakan ya, meskipun trade-nya surplus tapi dari situ sudah kelihatan sekali tanda-tanda pelambatan ekonomi makanya dolar menguat lagi," tutur dia kepada Liputan6.com.

Edwin menambahkan, peluang kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) juga menjadi sentimen eksternal yang menekan IHSG pada pergerakan indeks hari ini.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya