Akuisisi Saham Holcim, Semen Indonesia Pakai Pinjaman Rp 19 Triliun

Semen Indonesia melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan akuisisi sekitar 6,17 miliar atau 80,6 persen saham PT Holcim Indonesia Tbk.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Nov 2018, 15:24 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2018, 15:24 WIB
Penjualan Semen Domestik di Kuartal I Alami Kenaikan
Pekerja tengah memindahkan semen yang akan dijual di Jakarta Barat, Kamis (19/4). Penopangnya adalah konsumsi semen bulan Maret yang mencapai 5,21 juta ton atau naik 3,4% yoy. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan akuisisi sekitar 6,17 miliar atau 80,6 persen saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) senilai USD 917 juta atau sekitar Rp 13,63 triliun (asumsi kurs Rp 14.865 per dolar AS).

PT Semen Indonesia Tbk melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli bersyarat dengan Holderfin B.V (yang dimiliki oleh LafargeHolcim) pada 12 November 2018.  

Adapun rencana pengambilalihan akan berlaku efektif apabila seluruh ketentuan dan persyaratan pendahuluan dalam perjanjian pengikatan jual beli bersyarat telah terpenuhi.

Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk, Agung Wiharto, menuturkan transaksi tersebut akan selesai paling lambat awal 2019. Seperti diketahui, pemegang saham PT Holcim Indonesia Tbk antara lain publik kurang lebih dari lima persen sebesar 19,36 persen, Holdervin B.V sebesar 80,64 persen.

"Signing closing akhir 2018 atau awal 2019," ujar Agung saat dihubungi Liputan6.com.

Dana akuisisi 80,6 persen saham Holcim Indonesia didapatkan dari pinjaman bank. PT Semen Indonesia Tbk, PT Semen Indonesia Industri Bagunan telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan sejumlah bank pada 12 November 2018. Total pinjaman untuk akuisisi tersebut mencapai USD 1,28 miliar (asumsi kurs Rp 14.861 per dolar AS) atau sekitar Rp 19,02 triliun dengan tenor 24 bulan sejak penandatanganan perjanjian fasilitas.

"Sesuai dengan ketentuan perjanjian fasilitas, perseroan dijamin oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan untuk menjamin pembayaran kembali atas seluruh pinjaman tersebut,” tulis pernyataan perseroan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun penandatanganan pinjaman itu antara lain Bank BNP Paribas, Deutsche Bank AG, Maybank Kim Eng Securities, MUFG Bank Ltd, dan Standard Charatered Bank.

"Bank BNP Paribas, Deutsche Bank, Maybank Kim Eng Securities, MUFG Bank Ltd, dan Standard Chartered Bank sebagai arrangers dan original lenders,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi kepada BEI.

 

Semen Indonesia Caplok 80,6 Persen Saham Holcim

Ilustrasi semen indonesia (4)
Ilustrasi semen indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales & Purchase Agreement) untuk mengambil alih sejumlah 6,17 miliar saham atau setara 80,6 persen kepemilikan saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

Nilai transaksi pengambilalihan ini senilai USD 917 juta. Angka ini akan disesuaikan berdasarkan kondisi pada saat penyelesaian transaksi pada 12 November pukul 19.00 WIB. Transaksi akuisisi ini akan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia.

Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki 4 pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix.

"Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso dalam keterangan tertulis, Selasa 13 November 2018.

Semen Indonesia akan dapat memperluas jaringan pabrik semennya di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada para stakeholders.

Holcim Indonesia juga telah menerapkan teknologi bahan bakar dari limbah yang nantinya dapat disinergikan secara luas di seluruh fasilitas Semen Indonesia Group, sehingga dapat semakin meningkatkan efisiensi biaya.

Industri semen di Indonesia masih memiliki tingkat pertumbuhan yang prospektif dan menjanjikan, yang didukung oleh kelanjutan program investasi pemerintah dan swasta, seperti Program Satu Juta Rumah, berbagai proyek infrastruktur pemerintah, berbagai proyek properti yang dikembangkan oleh sektor swasta, serta konsumsi retail.

Hendi melanjutkan, pengambilalihan saham ini akan memberikan tambahan kapasitas dan jangkauan geografis yang semakin luas bagi Semen Indonesia Group untuk mampu menangkap peluang pertumbuhan industri semen domestik, serta mampu memperkuat ketahanan industri semen BUMN di Indonesia.

Saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, dimana 63 persen dari kapasitas (capacity share) tersebut dikuasai oleh pihak swasta dan pemain asing (global).

“Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di Indonesia," kata Hendi.

Hendi menambahkan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan dan pemangku kepentingan perusahaan.

Selain akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun, transaksi ini juga merupakan wujud nyata sumbangsih BUMN dalam meningkatkan ketahanan industri semen nasional yang akan mendukung pembangunan berkesinambungan di Tanah Air. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya