Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan berperforma gemilang pada perdagangan saham Jumat (30/11/2018). Laju IHSG berpotensi menguat dengan diperdagangkan pada level 5.918-6.226.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, menilai bahwa spekulasi mengenai ditahannya suku bunga oleh The Fed hingga tahun depan menjadi faktor utama positif naiknya IHSG pada perdagangan indeks. Itu dicerminkan oleh pernyataan dovish dari Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari ini.
"Meski begitu, investor kini bersikap hati-hati menanti hasil pertemuan G-20 diakhir pekan ini dengan Prospek kesepakatan dagang antara dua negara yakni Amerika Serikat (AS) dan China," ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Senada, nada dovish oleh Gubernur The Fed Jerome Powell, menurut Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus, menjadi sentimen positif bagi para investor.
"kekhawatiran pasar akan berkurang satu, ketika Powell dalam pidatonya menyampaikan nada dovish di sana. Powell menyampaikan suku bunga acuan sudah sangat dekat dengan posisi netral yang dimana tidak mendorong pertumbuhan ekonomi atau menahan," jelas dia.
"Jadi besar kemungkinannya bahwa The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 2 hingga 3 kali tahun depan," ia menambahkan.
Adapun pada hari ini, Nico memperkirakan IHSG bakal berada di rentang support dan resistance di level 6.043-6.155.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Saham Pilihan
Sementara itu, untuk saham rekomendasi hari ini, Lanjar menganjurkan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan saham laik dikoleksi menurut Nico ialah saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Advertisement