Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan saham Kamis (29/11/2018). Laju IHSG akan diperdagangkan pada level 5.993-6.034.
Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, fokus pada bulan ini ialah terkait kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Baca Juga
Meski demikian, Nico menilai Bank Indonesia (BI) telah mengantisipasi kemungkinan terburuk dari langkah yang bakal diambil oleh The Fed ke depannya. Terutama potensi dinaikkanya suku bunga acuan kembali pada bulan Desember dan Maret tahun depan oleh bank sentral tersebut.
Advertisement
"BI berjanji akan terus mempertahankan kebijakan moneternya. Preemptive dan Head of the Curve akan menjadi andalan di tahun 2019. Ini karena adanya waspada terhadap risiko eksternal termasuk kenaikkan suku bunga The Fed," ucapnya di Jakarta, Kamis (28/11/2018).
Nico menambahkan, BI cenderung optimistis akan kemungkinan langkah The FED beberapa pekan lagi. Menurutnya, kepercayaan ini menjadikan suasana pasar lebih stabil khususnya bagi para investor asing.
"Kenaikan suku bunga bulan November kemarin juga dikarenakan BI telah memperhitungkan 2 kali potensi kenaikkan suku bunga The Fed pada bulan Desember dan Maret. BI yang lebih optimis dan percaya diri menjadi penyejuk bagi para pelaku pasar dan investor," ucapnya.
Adapun pada hari ini, IHSG menurut Nico bakal berlabuh di rentang support dan resistance pada level 5.993-6.034.
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG secara teknikal memang menunjukan penguatan.
Namun, IHSG berpeluang naik tertahan pada kisaran 5.960-6.045.
Untuk saham laik dibeli pada hari ini, Nico cukup variatif dalam memberikan rekomendasi. Saham itu antara lain seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Kemudian Lanjar menganjurkan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), serta PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).