8 Sektor Saham Menguat, IHSG Mendaki 10,98 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu keluar dari zona merah pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jan 2019, 09:16 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 09:16 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu keluar dari zona merah pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini.

IHSG bergerak di zona hijau ikuti laju bursa saham Asia yang sebagian menguat.Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (15/1/2019), IHSG menguat 10,98 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.347,10.

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG mendaki 16,88 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.353. Indeks saham LQ45 menguat 0,16 persen ke posisi 1.009. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.354,23 dan terendah 6.345,09. Ada sebanyak 129 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 45 saham melemah dan 132 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan 19.835 kali dengan volume perdagangan 457,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 294 miliarInvestor asing beli saham Rp 4,8 miliar di pasar regular.

Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.124.Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,38 persen dan sektor saham pertanian susut 0,08 persen.

Sementara itu, sektor saham barang konsumsi naik 0,35 persen, sektor saham industri dasar menguat 0,18 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,33 persen.

Saham-saham yang catatkan kenaikan antara lain saham KBLV menguat 20,75 persen ke posisi Rp 640 per saham, saham PTSN mendaki 7,36 persen ke posisi Rp 1.750 per saham, dan saham YPAS menanjak 7,19 persen ke posisi Rp 745 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HELI merosot 12,40 persen ke posisi Rp 106 per saham, saham GEMA turun 11,88 persen ke posisi Rp 320 per saham, dan saham KPAS susut 5,45 persen ke posisi Rp 210 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,21 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,31 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,83 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,33 persen, indeks saham Singapura bertambah 1,35 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,71 persen.

 

Prediksi IHSG

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG berpotensi menguat dengan kisaran support dan resistance pada 6.300-6.400.

"Pelemahan pada perdagangan Senin 14 Januari 2018 disebabkan pemain besar melakukan adjustment pada grafik IHSG. Mereka memanfaatkan sentimen kekhawatiran pelemahan ekonomi China," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa 15 Januari 2019.

Kendati demikian, momentum koreksi IHSG ternyata berdampak baik pada perdagangan hari ini. Menurut dia, secara teknikal pelemahan IHSG pada Senin 14 Januari 2019 memberikan efek bouncing (memantul) terhadap pola grafik.

"Karena adjustment itu, IHSG terkoreksi sampai level 6.300 dan akhirnya memantul kembali, pola hammer yang terbentuk telah mengembalikan indikasi IHSG akan rebound dalam waktu dekat," ujar dia.

Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar  Sekuritas, William Suryawijaya memperkirakan IHSG berlabuh menghijau dengan rentang support di level 6.123 dan resistance di level 6.421. 

IHSG ditopang oleh kondisi fundamental ekonomi positif. Ditambah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung stabil.

Adapun pada hari ini, Hartanto menganjurkan saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sedangkan William menyarankan saham-saham berkapitalisasi besar seperti saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Astra International Tbk (ASII). "Kemudian cermati juga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) serta saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya