Rupiah Sentuh 13.980 per Dolar AS, IHSG Menguat 57,90 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 57,90 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.522,09 pada sesi pertama.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Jan 2019, 12:22 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2019, 12:22 WIB
Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

Berdasarkan data RTI, Kamis (31/1/2019), IHSG menguat 57,90 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.522,09 pada sesi pertama perdagangan saham. Indeks saham LQ45 menguat 1,08 persen ke posisi 1.034,61. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 243 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 135 saham melemah dan 122 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.529,05 dan terendah 6.491,38.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 273.384 kali dengan volume perdagangan 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 480,58 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.980.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,01 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,13 persen.

Sektor saham konstruksi menguat 1,87 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 1,55 persen dan sektor saham tambang menguat 1,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CSIS naik 24,73 persen ke posisi 454 per saham, saham RIGS melonjak 24,41 persen ke posisi 316 per saham, dan saham MBTO melonjak 22,95 persen ke posisi 150 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MTSM turun 12,74 persen ke posisi 137 per saham, saham YULE merosot 7,14 persen ke posisi 182 per saham, dan saham FAST terpangkas 6,54 persen ke posisi 1.500 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,1 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,38 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 1,02 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,83 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,68 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,42 persen.

Kepala Riset PT Samuel International, Harry Su menuturkan, penguatan IHSG didorong sentimen eksternal. Namun, penguatan IHSG tersebut hanya sementara. IHSG menguat tersebut didorong dari bursa saham regional yang positif dan indeks Dow Jones naik 400 basis poin. Penguatan bursa global juga didorong dari langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve tahan suku bunga.

"Fed meeting, kelihatan mereka akan lebih sabar menaikkan suku bunga. Kalau tidak dinaikkan dolar AS melemah, rupiah menguat, jadi bagus buat market," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat.

Awal Sesi, IHSG Sentuh 6.500

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham hari ini. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 31 Januari 2019, IHSG menguat 27,2 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.491,38. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 47,2 poin atau 0,73 persen ke posisi 6.511,40.

Seluruh indeks saham acuan menguat. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,93 persen ke posisi 1.033,03.

Sebanyak 156 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 21 saham melemah dan 96 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.515,7 dan terendah 6.491,38.

Total frekuensi perdagangan saham 16.821 kali dengan volume perdagangan 2,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 381,9 miliar.

Investor asing beli saham Rp 20,3 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.065.

Secara sektoral, seluruhnya menghijau. Sektor saham infrastruktur naik 1,25 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang keuangan naik 1,02 persen dan sektor saham konstruksi menguat 1,01 persen.

Saham-saham yang jadi top gainers antara lain saham CLAY naik 22,2 persen ke posisi Rp 1.760 per saham, saham CSIS menguat 18,3 persen ke posisi Rp 430 per saham, dan saham ICON menanjak 6,93persen ke posisi Rp 183 per saham.

Sedangkan saham FOOD turun 2,61 persen ke posisi Rp 272 per saham, saham GOOD merosot 2,20 persen ke posisi Rp 1.775 per saham, dan saham BBRM terpangkas 1,96 persen ke posisi Rp 50 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya