Liputan6.com, Jakarta Saat ini kesadaran untuk berinvestasi di Indonesia sudah mulai tumbuh, meskipun angka investor saham masih relatif kecil yaitu di bawah 1% dari total penduduk Indonesia. Rendahnya jumlah investor ini masih dipengaruhi paradigma lama bahwa investasi itu sulit, berisiko tinggi, dan mahal. Padahal paradigma tersebut sudah tidak relevan lagi saat ini karena munculnya alternatif-alternatif investasi baru yang lebih mudah.
Salah satu kemudahan yang ditawarkan dari alternatif investasi saat ini adalah rendahnya biaya memulai, yaitu cukup dengan Rp100.000 saja. Dengan rendahnya biaya memulai investasi ini, setiap orang sudah bisa menjadi seorang investor. Kamu bisa juga mendapatkan promo memulai alternatif investasi sebesar Rp100.000 yang ada di akhir artikel ini (jangan sampai terlewatkan kesempatan berharga ini dengan menggunakan kode promo tersebut).
Apa Saja Alternatif Investasi yang Dapat Dimulai dari 100 Ribu?
Advertisement
Investasi Emas
Investasi emas merupakan salah satu bentuk investasi konvensional yang sudah cukup dikenal di masyarakat. Investasi emas cukup diminati masyarakat karena cukup simpel, yaitu cukup membeli emas lalu tinggal menunggu kenaikan nilainya dari waktu ke waktu. Keuntungan lain adalah dari sisi likuiditas karena tidak terlalu sulit untuk menjual emas apabila membutuhkan dana tunai.
Kekurangan dari investasi emas adalah imbal hasilnya yang tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 5%-10% per tahunnya. Meskipun lebih tinggi daripada deposito, investor emas akan agak sedikit repot dalam hal penyimpanannya karena ada bentuk fisik emas yang memerlukan tempat. Investasi emas juga tidak menghasilkan penghasilan pasif untuk cashflow bulanan seperti halnya obligasi.
Dengan karakteristik investasi emas di atas, maka investasi emas cocok untuk investasi jangka panjang. Saat ini emas sudah bisa dibeli dengan biaya rendah, yaitu sekitar Rp50.000 – Rp100.000 untuk mendapatkan 0.1 gram emas.
Investasi Reksa Dana
Dengan uang Rp100.000 , kamu juga sudah bisa menjadi investor Reksa Dana. Bagi yang belum mengenal istilah Reksa Dana, jenis investasi ini memiliki arti “Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi”. Singkatnya, dana investor akan dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman sehingga mempermudah masyarakat yang ingin memulai investasi.
Ada beberapa jenis investasi Reksa Dana berdasarkan tingkat risikonya, dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu: (1) Reksa dana Pasar Uang, (2) Reksa dana Terproteksi, (3) Reksa dana Pendapatan Tetap, (4) Reksa dana Campuran, (5) Reksa dana Saham. Pemilihan jenis reksa dana tergantung dari profil risiko masing-masing investor. Apabila seorang investor ingin yang risiko rendah, maka bisa memilih Reksa Dana Pasar Uang, dan jika ingin yang imbal hasil tinggi tetapi risiko tinggi juga, maka bisa Reksa Dana Saham. Ada baiknya seorang investor melakukan diversifikasi agar risikonya menurun.
Investasi Peer-to-Peer Lending (P2P Lending)
P2P Lending merupakan salah satu alternatif investasi terbaru yang cukup terjangkau bagi masyarakat. Di P2P Lending, investasi dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman yang biasanya berupa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebagai imbal hasilnya, pemberi pinjaman atau umum disebut juga lender berhak mendapatkan bunga pinjaman.
Alternatif investasi ini cukup mudah dipahami karena menggunakan konsep yang sudah dikenal oleh masyarakat, yaitu pinjam-meminjam uang. Untuk memulainya pun bisa dengan Rp100.000 saja secara online. Siapapun dan dimanapun, setiap orang dapat memulai alternatif investasi ini. Karena rendahnya biaya memulai, maka alternatif investasi ini juga bisa sebagai sarana diversifikasi investor yang sudah berpengalaman.
Kelebihan lain dari alternatif investasi P2P Lending adalah turut berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pinjaman yang digunakan oleh UMKM tentunya dapat mendorong pertumbuhan usaha, yang pada akhirnya akan membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi sehingga akan lebih banyak masyarakat yang memiliki kemampuan spending untuk menggerakkan ekonomi.
Akseleran Untuk Memulai Alternatif Investasi P2P Lending
Untuk investor pemula, bisa coba mengembangkan dananya melalui platform Peer-to-Peer Lending (P2P Lending) Akseleran. Di platform alternatif investasi ini, masyarakat dapat meminjamkan dananya kepada UKM yang dijadikan tambahan modal usaha dalam mengembangkan usahanya. Keuntungannya berupa imbal hasil rata-rata 18%-21% per tahun yang lebih tinggi daripada instrumen investasi konvensional pada umumnya.
Risiko pemberian pinjaman di Akseleran juga diminimalisir dengan adanya agunan di lebih dari 98% nilai portfolio pinjaman, serta sudah terdaftarnya Akseleran di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak diluncurkan dari bulan Oktober 2017, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp370 Miliar ke UKM-UKM Indonesia dengan tingkat kredit macet (non-performing loan) sekitar 0.3% per Maret 2019.
Untuk memulainya pun cukup mudah, masyarakat dapat mulai memberikan pinjaman hanya dengan Rp100,000 saja di website Akseleran (www.akseleran.com). Agar lebih mudah, gunakan aplikasi mobile Akseleran yang tersedia di Google Play (Android) ataupun di Apple Appstore (iOS).
Gunakan kode promo LIPUTAN6 pada saat mendaftar pertama kali di Akseleran untuk mendapatkan dana gratis Rp100.000 untuk mencoba meminjamkan dana ke UKM. Kode promo hanya terbatas untuk 100 orang pertama.
Sudah siap mencoba alternatif investasi P2P Lending? Keterangan lebih lanjut bisa hubungi +62811-9300443, atau melalui email team@akseleran.com. Khusus video edukasi menarik dan mendalam silahkan subscribe YouTube Channel @akseleran dan update terbaru lainnya di akun Instagram @akseleran_com serta Linkedin @akseleran.
(Adv)