Sektor Infrastruktur Pimpin Penguatan, IHSG Dibuka Naik ke 6.242,71

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu aneka industri yang turun 0,72 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Agu 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 09:15 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham Selasa pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (27/8/2019), IHSG naik 30 poin atau 0,48 persen ke level 6.244,57. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih menguat 28,15 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.242,71.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,55 persen ke posisi 973,36. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 151 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 35 saham melemah dan 103 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.251,32 dan terendah 6.237,22.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 15.538 kali dengan volume perdagangan 985 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 239 miliar.

Investor asing jual saham Rp 2 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu aneka industri yang turun 0,72 persen.

Sedangkan untuk penguatan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik 0,53 persen. Disusul sektor kontruksi yang menguat 0,49 persen dan barang konsumsi melonjak 0,47 persen.

Sedangkan saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain CANI menguat 33,33 persen turun ke level Rp 240 per saham, PPRO naik 10,78 persen ke level Rp 113 per saham dan CNTX menguat 9,30 persen ke angka Rp 470 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham TBMS turun 15,26 persen ke posisi Rp 805 per saham, saham BELL melemah 11,02 persen ke posisi Rp 525 per saham dan saham APEX turun 8,70 persen ke posisi Rp 420 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sentimen global masih menjadi isu utama yang mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Selasa.

Sejumlah analis menilai, memanasnya kembali perang dagang AS-China membuat indeks sulit untuk naik ke teritori positif. Oleh sebab itu, IHSG masih akan sulit untuk menguat.

"Ada banyak faktor yang membuat IHSG turun tajam salah satunya ialah babak baru dari trade war. Untuk hari ini, saya memperkirakan indeks akan ditransaksikan terbatas di rentang 6.202 - 6.295," tutur Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang kepada Liputan6.com, Selasa (27/8/2019). 

Hal senada diungkapkan oleh Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan terkait prediksi IHSG untuk hari ini.

Kata dia, secara teknikal candlestick IHSG masih membentuk lower high dan lower low namun mulai rebound setelah menyentuh support lower Bollinger band.

"Ini mengindikasikan ada potensi penguatan dalam jangka pendek meski masih sangat terbatas. Kami memprediksi IHSG kemungkinan bergerak tertahan berkisar 6.166-6 247," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya