Dibayangi Sentimen Global, IHSG Diramal Bergerak Terbatas

Pekan lalu, indeks Harga Saham Gabungan IHSG ditutup menguat.

oleh Bawono Yadika diperbarui 07 Okt 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2019, 06:30 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak positif pada hari ini di pasar saham. Indeks masih dipengaruhi sejumlah sentimen global.

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, kepungan sentimen eksternal membuat penguatan indeks hanya akan bersifat sementara.

"Investor kini percaya bahwa dengan data ekonomi US yang melambat justru menjadi signal bagi The Fed untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga untuk menstabilkan ekonomi US," tuturnya di Jakarta, Senin (7/10/2019).

Di tengah spekulasi, pihaknya memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang support 6.030-6.046 dan resistance 6.077-6.092.

Setali tiga uang, secara teknikal Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya melihat IHSG berpeluang berlabuh ke zona hijau. Kisaranya, diprediksi bergerak 6.002 - 6.241.

"Mengawali pekan dengan penantian rilis data perekonomian, IHSG berpotensi menguat," ujarnya.

Adapun saham perbankan di pasar saham menurutnya laik untuk dikoleksi. Itu seperti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).

Sementara itu, Dennies menganjurkan investor agar memboyong saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

 
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

 

 

Penutupan Akhir Pekan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat ini. Nilai tukar dolar berada di level 14.135 per dolar Amerika Serika (AS).

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (2/10/2019), IHSG ditutup menguat 22,72 poin atau 0,38 persen ke level 6.061,25. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,77 persen ke posisi 942,63.

Sebanyak 185 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 185 saham melemah dan 167 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 474.185 kali dengan volume perdagangan 14,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing beli saham Rp 373,93 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.135.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, empat sektor berada di zona hijau. Penguatan dipimpin sektor industri dasar yang naik 1,5 persen, diikuti sektor keuangan naik 1 persen dan sektor perdagangan naik 0,96 persen.

Sementara sektor yang turun antara lain sektor industri dasar yang anjlok 1,09 persen, sektor barang konsumsi turun 0,88 persen dan sektor konstruksui turun 0,29 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain GLOB naik 25 persen ke Rp 480 per saham, PAMG naik 24,6 persen ke Rp 200 per saham dan YPAS naik 12,5 persen ke Rp 468 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain TFCO yang turun 18,46 persen ke Rp 424 per saham, PTSP turun 16,67 persen ke Rp 4.860 per saham dan OPMS turun 14 persen ke Rp 430 per saham.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya