Seluruh Sektor Saham Turun, IHSG Dibuka Anjlok ke 6.010,75

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan pelemahannya dengan turun 46,55 poin atau 0,74 persen ke 6.010,75.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Okt 2019, 09:14 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 09:14 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan saham Kamis pagi ini. Posisi rupiah di angka 14.194 per dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis(3/10/2019), IHSG turun 22,39 poin atau 0,37 persen ke level 6.033,02. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan pelemahannya dengan turun 46,55 poin atau 0,74 persen ke 6.010,75.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 1,27 persen ke posisi 929,32. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.035,26 dan terendah di 6.003,14.

 

Sebanyak 134 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 52 saham menguat dan 116 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 17.351 kali dengan volume perdagangan 171,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 233,9 miliar.

Investor asing jual saham Rp 47,02 miliar di total pasar dan posisi rupiah di angka 14.194 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG seluruhnya berada di zona merah. Sektor aneka industri turun 1,58 persen dan mencetak penurunan terbesar. Kemudian sektor keuangan yang melemah 1,18 persen dan industri dasar turun 1,06 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain ARTO melonjak 42,68 persen ke Rp 2.110 per saham, KONI naik 11,11 persen ke Rp 900 per saham, dan APEX naik 8,87 persen ke Rp 675 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain MDKI yang turun 8,04 persen ke Rp 206 per saham, BUVA turun 5,88 persen ke level Rp 80 per saham dan NIKL turun 5,53 persen ke Rp 940 per saham.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mulai Jenuh di Zona Merah, IHSG Diramal Meroket

[MARKET REVIEW] Aksi Beli Investor Asing Topang IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak menguat pada perdagangan saham hari ini.

Analis PT KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko menilai, indeks berpeluang menghijau karena momentum terkoreksi IHSG masuk daerah jenuh jual (oversold).

Sebab itu, secara teknikal menurutnya IHSG akan meroket naik (rebound) dengan rentang support 5.920-6.020 dan resistance 6.150-6.200.

"Tertekannya IHSG akibat tekanan jual kaum beruang masuk ke daerah oversold harian sehingga bisa dikatakan downside mulai terbatas dan bargain hunters akan mulai masuk untuk memicu tekinal rebound kembali," ujarnya, Kamis (3/10/2019).

Sementara itu, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper membenarkan momentum rentang pelemahan indeks terlihat mulai menipis.

Tetapi, IHSG belum dapat merangkak naik ke zona hijau. Karenanya, dia memperkirakan indeks masih akan tertekan. Adapun pihaknya meramal IHSG akan bergerak pada kisaran 6.020-6.122.

Sejumlah saham laik koleksi menurut Dennies ialah saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Di sisi lain, Yuganur merekomendasikan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), serta saham PT Astra International Tbk (ASII). 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya