Sempat ke Zona Hijau, IHSG Ditutup Melemah ke 6.029,16

IHSG pada perdagangan Rabu (9/10/2019) ditutup di zona merah

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Okt 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 16:15 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu pekan ini, setelah pada sesi pertengahan perdagangan IHSG sempat ke zona hijau. Nilai tukar rupiah berada di level 14.170 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (9/10/2019), IHSG ditutup di zona merah dengan turun 10,44 poin atau 0,17 persen ke level 6.029,16. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,35 persen ke posisi 934,74.

Sebanyak 189 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 201 saham menguat dan 150 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 505.456 kali dengan volume perdagangan 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.

Investor asing beli saham Rp 8,64 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.170.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, enam sektor saham berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang turun 1,07 persen, disusul sektor aneka industri turun 0,94 persen dan sektor manufaktur yang turun 0,84 persen.

Sedangkan sektor saham yang menguat diantaranya sektor perkebunan yang menguat 1,67 persen, pertambangan menguat 0,92 persen, infrastruktur naik 0,60 persen dan perdagangan menguat 0,16 persen.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menyeret IHSG anjlok antara lain MKPI yang turun 19,27 persen ke Rp 13.300 per saham, KONI turun 16,67 persen ke Rp 700 per saham dan ARKA turun 13,23 persen ke Rp 1.705 per saham.

Saham-saham yang menguat antara lain PURE naik 50 persen ke Rp 450 per saham, BAJA naik 33,78 persen ke Rp 99 per saham dan IKAI naik 25,90 persen ke Rp 175 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan kembali bergerak menghijau di pasar saham hari ini.

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan bilang IHSG masih minim sentimen pada perdagangan hari ini. Tetapi, menurutnya secara teknikal indeks tersokong ke zona hijau.

Dia melanjutkan, indikasi teknikal rebound setelah IHSG dalam beberapa hari terakhir mengalami koreksi yang cukup dalam. Sehingga, investor kini mulai kembali berspekulasi masuk ke pasar saham.

"Potensi rebound dalam jangka pendek. Kemungkinan IHSG diperdagangkan di support 5.995-6.017 dan resistance 6.054-6.069," tutur dia dalam risetnya di Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Hari ini, pihaknya merekomendasikan agar investor beli saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan target harga 1.080-1.020 per saham.

Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga 7.100-7.200 per saham. Serta PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga 2.300-2.350 per saham.

Seirama, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menyebutkan indeks berpeluang menguat di rentang 5.990 - 6.123.

Kata dia, pergerakan IHSG ditopang kondisi fundamental perekonomian RI yang masih cukup stabil. Adapun investor dapat melakukan akumulasi beli jika terjadi koreksi wajar.

Sejumlah saham BUMN menurutnya dapat dipertimbangkan investor, antara lain saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), hingga saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya